Seorang Remaja Hanyut di Bendungan Titab
Saat Pasang Jaring Ikan, Korban Masih Proses Pencarian
Pasca kejadian warga ramai-ramai menuju Bendungan Titab bahkan atas peristiwa ini kami dari pihak desa sampai membunyikan kentongan adat.
SINGARAJA, NusaBali
Seorang remaja asal Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, Tabanan bernama Kadek Rangga,13, hanyut di Bendungan Titab di wilayah Banjar Dinas Tengah, Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng, Kamis (1/12) sore. Korban tenggelam di bendungan saat memasang jaring ikan bersama temannya. Hingga semalam, petugas gabungan masih melakukan upaya pencarian terhadap korban.
Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut berawal saat korban Rangga bersama teman satu desanya, Putu Arta Wiguna,13, datang ke Bendungan Titab dari Desa Bantiran. Mereka kemudian memasang jaring ikan di tengah bendungan, Kamis sekitar pukul 14.30 Wita. Saat tengah memasang jaring itu, keduanya tiba-tiba terseret arus sungai bersama jaring yang mereka pasang sekitar pukul 17.00 Wita.
Korban Arta Wiguna sempat tenggelam namun berhasil menyelamatkan diri dengan melepas kaitan jaring. Arta Wiguna lalu berusaha menyelamatkan temannya, Rangga dengan cara menarik jaring. Namun ia tidak kuat sehingga korban Rangga hanyut dalam arus air.
Sejumlah warga sekitar yang kebetulan di lokasi langsung menolong korban Arta Wiguna ke pinggir. "Keduanya lagi pasang jaring, awalnya pertama yang selamat tenggelam, kemudian temannya tertarik jaring dan ikut tenggelam. Korban pertama bisa lepas dari jaringnya dan menyelamatkan diri. Korban kedua tak bisa menyelamatkan diri karena mungkin terikat jaring dan terjebak lumpur," ujar Kapolsek Busungbiu, AKP Ketut Wisnaya, dikonfirmasi, Kamis malam.
Menurut AKP Wisnaya, kedua korban sejatinya sempat diperingatkan oleh warga sekitar agar tidak memasang jaring di lokasi tersebut. "Sudah diperingati warga agar tidak memasang jarring di situ, karena banyak lumpur. Korban yang hilang ini tumben ke sana. Kalau temannya yang selamat memang sudah sering ke sana," katanya.
Dia menambahkan, korban Arta Wiguna yang selamat langsung dilarikan ke ke Puskesmas Busungbiu I untuk dicek kondisinya. Selanjutnya korban dijemput keluarga untuk dibawa pulang. Sementara korban Rangga yang hanyut, keberadaannya masih belum ditemukan. Hingga kemarin malam, pihaknya bersama warga dan relawan SAR masih melakukan pencarian.
"Korban pertama selamat dan saat ini dibawa ke Puskesmas Busungbiu I. Korban kedua belum ditemukan. Kami melakukan pencarian dengan menyisir bendungan bersama warga dan satpam bendungan serta anggota Basaranas," tukasnya.
Sementara Kelian Banjar Dinas Ambang, Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, I Wayan Deli Artana membenarkan salah satu warganya I Kadek Rangga Mahardika yang hanyut di Bendungan Titab. Kejadian diketahui warga sekitar pukul 17.00 Wita. "Pasca kejadian warga ramai-ramai menuju Bendungan Titab bahkan atas peristiwa ini kami dari pihak desa sampai membunyikan kentongan adat," katanya.
Menurut dia, warganya yang hanyut ini masih SMP. Sebelum hanyut sesuai informasi yang diketahui Kadek Rangga hendak menjaring ikan bersama temannya dari Banjar Bantiran Kaja. Mereka berangkat menuju Bendungan Titab menggunakan sepeda motor yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari Banjar Ambang. "Katanya jaring ikan, saya kira mancing tetapi hendak jaring ikan sama temannya, dan temannya ini selamat," ungkap Wayan Deli Artana.
Sampai saat ini, warga Desa Bantiran bersama Basarnas ikut melakukan pencarian di lokasi Bendungan Titab. Pencarian akan dilakukan sampai pukul 23.00 Wita, jika belum ditemukan dilanjutkan besok (hari ini). "Kami warga terkejut mendengar informasi ini, orangtua korban juga masih syok," katanya.
Menurut Kelian Deli Artana, Kadek Rangga ini anak kedua dari 3 bersaudara pasangan I Wayan Mardika dan Suartini. Keseharian Kadek Rangga yang bersekolah di SMPN 1 Pupuan ini hobinya olahraga voli. "Sering ikut olahraga voli, sama saya akrab mudah bergaul," tegasnya. *mz, des
Informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut berawal saat korban Rangga bersama teman satu desanya, Putu Arta Wiguna,13, datang ke Bendungan Titab dari Desa Bantiran. Mereka kemudian memasang jaring ikan di tengah bendungan, Kamis sekitar pukul 14.30 Wita. Saat tengah memasang jaring itu, keduanya tiba-tiba terseret arus sungai bersama jaring yang mereka pasang sekitar pukul 17.00 Wita.
Korban Arta Wiguna sempat tenggelam namun berhasil menyelamatkan diri dengan melepas kaitan jaring. Arta Wiguna lalu berusaha menyelamatkan temannya, Rangga dengan cara menarik jaring. Namun ia tidak kuat sehingga korban Rangga hanyut dalam arus air.
Sejumlah warga sekitar yang kebetulan di lokasi langsung menolong korban Arta Wiguna ke pinggir. "Keduanya lagi pasang jaring, awalnya pertama yang selamat tenggelam, kemudian temannya tertarik jaring dan ikut tenggelam. Korban pertama bisa lepas dari jaringnya dan menyelamatkan diri. Korban kedua tak bisa menyelamatkan diri karena mungkin terikat jaring dan terjebak lumpur," ujar Kapolsek Busungbiu, AKP Ketut Wisnaya, dikonfirmasi, Kamis malam.
Menurut AKP Wisnaya, kedua korban sejatinya sempat diperingatkan oleh warga sekitar agar tidak memasang jaring di lokasi tersebut. "Sudah diperingati warga agar tidak memasang jarring di situ, karena banyak lumpur. Korban yang hilang ini tumben ke sana. Kalau temannya yang selamat memang sudah sering ke sana," katanya.
Dia menambahkan, korban Arta Wiguna yang selamat langsung dilarikan ke ke Puskesmas Busungbiu I untuk dicek kondisinya. Selanjutnya korban dijemput keluarga untuk dibawa pulang. Sementara korban Rangga yang hanyut, keberadaannya masih belum ditemukan. Hingga kemarin malam, pihaknya bersama warga dan relawan SAR masih melakukan pencarian.
"Korban pertama selamat dan saat ini dibawa ke Puskesmas Busungbiu I. Korban kedua belum ditemukan. Kami melakukan pencarian dengan menyisir bendungan bersama warga dan satpam bendungan serta anggota Basaranas," tukasnya.
Sementara Kelian Banjar Dinas Ambang, Desa Bantiran, Kecamatan Pupuan, I Wayan Deli Artana membenarkan salah satu warganya I Kadek Rangga Mahardika yang hanyut di Bendungan Titab. Kejadian diketahui warga sekitar pukul 17.00 Wita. "Pasca kejadian warga ramai-ramai menuju Bendungan Titab bahkan atas peristiwa ini kami dari pihak desa sampai membunyikan kentongan adat," katanya.
Menurut dia, warganya yang hanyut ini masih SMP. Sebelum hanyut sesuai informasi yang diketahui Kadek Rangga hendak menjaring ikan bersama temannya dari Banjar Bantiran Kaja. Mereka berangkat menuju Bendungan Titab menggunakan sepeda motor yang berjarak kurang lebih 12 kilometer dari Banjar Ambang. "Katanya jaring ikan, saya kira mancing tetapi hendak jaring ikan sama temannya, dan temannya ini selamat," ungkap Wayan Deli Artana.
Sampai saat ini, warga Desa Bantiran bersama Basarnas ikut melakukan pencarian di lokasi Bendungan Titab. Pencarian akan dilakukan sampai pukul 23.00 Wita, jika belum ditemukan dilanjutkan besok (hari ini). "Kami warga terkejut mendengar informasi ini, orangtua korban juga masih syok," katanya.
Menurut Kelian Deli Artana, Kadek Rangga ini anak kedua dari 3 bersaudara pasangan I Wayan Mardika dan Suartini. Keseharian Kadek Rangga yang bersekolah di SMPN 1 Pupuan ini hobinya olahraga voli. "Sering ikut olahraga voli, sama saya akrab mudah bergaul," tegasnya. *mz, des
1
Komentar