HIV/AIDS di Klungkung Tambah 39 Kasus
Kasus baru HIV/AIDS biasa ditemukan saat pasien mendapat pelayanan kesehatan di Puskesmas.
SEMARAPURA, NusaBali
Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Klungkung meningkat. Tahun 2022 ini ada tambahan 39 kasus baru. Dengan tambahan kasus ini, akumulasi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) di Kabupaten Klungkung sejak Tahun 2018 sebanyak 224 orang. Kadis Kesehatan Klungkung, dr Ni Made Adi Swapatni mengatakan, dari 39 tambahan ODHA, sebanyak 6 kasus berusia 20-24 tahun, 28 orang berusia 25-49 tahun, dan 5 orang berumur 50 tahun. Kasus HIV/AIDS pada anak-anak tahun ini nihil.
Para ODHA ini sudah mendapatkan penanganan, salah satunya pemberian serum. Kondisi mereka masih seperti orang pada umumnya. “Tidak ada ODHA yang meninggal tahun ini,” dr ujar Swapatni, Kamis (1/12). Sementara Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klungkung, I Wayan Sumanaya menyampaikan, kasus baru HIV/AIDS biasa ditemukan saat pasien mendatangi Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Ketika ada pasien yang dilihat menunjukkan ciri-ciri terpapar HIV/AIDS maka dilakukan konseling dan tes.
Menekan jumlah kasus HIV/AIDS baru di Kabupaten Klungkung, pendampingan terus dilakukan terhadap penderita. Sosialisasi gencar dilakukan ke sekolah-sekolah. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, banyak warga yang terinfeksi HIV menutup diri dan menyembunyikan identitasnya. Pemerintah sudah membuka diri dengan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan.
Bupati mengingatkan masyarakat lebih peduli tentang kesehatan terutama pencegahan HIV/AIDS. “Jangan sampai terjangkit virus ini. Penyakit ini bisa dicegah dengan membatasi pergaulan dan menjaga pola hidup sehat,” ujar Bupati Suwirta. Menurut Bupati Suwirta, Spirit Gema Santi dapat mencegah penyebaran HIV/AIDS. Bersama-sama mengajak masyarakat menanggulangi AIDS. “Mari berantas sarang-sarang penyebaran AIDS dan menutup cafe remang-remang. Ini cara yang mudah untuk mencegah penularan HIV,” kata Bupati Suwirta. *wan
Para ODHA ini sudah mendapatkan penanganan, salah satunya pemberian serum. Kondisi mereka masih seperti orang pada umumnya. “Tidak ada ODHA yang meninggal tahun ini,” dr ujar Swapatni, Kamis (1/12). Sementara Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klungkung, I Wayan Sumanaya menyampaikan, kasus baru HIV/AIDS biasa ditemukan saat pasien mendatangi Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Ketika ada pasien yang dilihat menunjukkan ciri-ciri terpapar HIV/AIDS maka dilakukan konseling dan tes.
Menekan jumlah kasus HIV/AIDS baru di Kabupaten Klungkung, pendampingan terus dilakukan terhadap penderita. Sosialisasi gencar dilakukan ke sekolah-sekolah. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengatakan, banyak warga yang terinfeksi HIV menutup diri dan menyembunyikan identitasnya. Pemerintah sudah membuka diri dengan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan.
Bupati mengingatkan masyarakat lebih peduli tentang kesehatan terutama pencegahan HIV/AIDS. “Jangan sampai terjangkit virus ini. Penyakit ini bisa dicegah dengan membatasi pergaulan dan menjaga pola hidup sehat,” ujar Bupati Suwirta. Menurut Bupati Suwirta, Spirit Gema Santi dapat mencegah penyebaran HIV/AIDS. Bersama-sama mengajak masyarakat menanggulangi AIDS. “Mari berantas sarang-sarang penyebaran AIDS dan menutup cafe remang-remang. Ini cara yang mudah untuk mencegah penularan HIV,” kata Bupati Suwirta. *wan
1
Komentar