Pencari Kerja ke Luar Negeri Melonjak
TABANAN, NusaBali
Jumlah pencari kerja ke luar negeri dari Kabupaten Tabanan mengalami lonjakan. Sesuai data, sebanyak 1.315 orang yang mengurus AK 1 atau kartu kuning.
Melonjaknya pencari kerja khususnya ke luar negeri ini dampak dari open boarding atau dibukanya penerbangan internasional.
Dibandingkan tahun 2020, jumlah pencari kerja hanya 249 orang. Jumlah itu didominasi oleh pencari kerja pada kepal pesiar. Lalu di tahun 2021, jumlah pencari kerja bertambah menjadi 1.607 orang.
Fungsional Pengantar Kerja pada Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja di Disnaker Tabanan, I Gede Ekananda Hartika mengatakan, lonjakan pencari kerja di tahun 2022 terlihat sejak enam bulan terakhir. "Ini seiring telah dilakukan kelonggaran aturan ke luar negeri khususnya open boarding itu," ujar Ekananda, Kamis (1/12).
Dikatakan, dari 1.315 ini sebagian besar telah bekerja sesuai dengan yang dilamar. Paling banyak di bidang pariwisata khusus yang ke luar negeri bekerja di kapal pesiar. "Sejumlah 1.142 orang yang bekerja ke luar negeri paling banyak di kapal pesiar. Ada pula yang di darat seperti bekerja di pabrik dengan tujuan ke Polandia. Sementara yang bekerja di dalam negeri atau sejumlah 81 orang juga bekerja di bidang pariwisata perhotelan," beber Hartika.
Menurutnya, banyaknya peminat memilih bekerja ke luar negeri ini karena berkaitan dengan upah yang relatif besar daripada di dalam negeri. Upah di dalam negeri masih lebih rendah karena masih tergantung dengan ketersediaan investasi.
Hanya saja, kata Hartika, meskipun sebagian besar negara telah membuka penerbangan internasional, masih ada yang melakukan pembatasan. Salah satunya Australia yang belum menyediakan penempatan tenaga kerja asing.
"Untuk itu kami menyampaikan kepada masyarakat kalau ada jasa perorangan atau instansi yang menawarkan kerja ke Australia jangan dipercaya dulu karena Australia belum membuka penempatan kerja untuk tenaga asing," imbaunya. *des
Komentar