BPBD Tabanan Bentuk Desa Tangguh Bencana
TABANAN, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan kembali meneruskan program Desa Tangguh Bencana.
Saat ini, dari 12 desa yang ditarget baru terealisasi 7 desa. Keberadaan Desa Tangguh Bencana ini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Tujuh desa tangguh bencana yang sudah dibentuk ini lebih ke kawasan pesisir yang berisiko adanya bencana tsunami. Diantaranya Desa Beraban, Desa Belalang, Desa Pangkung Tibah di Kecamatan Kediri. Lalu Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan; Desa Kelating dan Desa Tibubiu di Kecamatan Kerambitan; dan Desa Beraban di Kecamatan Selemadeg Timur.
Sebelumnya Desa Tangguh Bencana ini belum rampung dibentuk karena masalah anggaran. Desa Tangguh Bencana lebih pada melibatkan secara aktif masyarakat untuk mengkaji, menganalisis, menangani, memantau, dan mengevaluasi risiko bencana dalam rangka mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuannya.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPDB Kabupaten Tabanan Ketut Supadma mengatakan Desa Tangguh Bencana dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Meskipun belum rampung dibentuk tahun 2022, kembali akan membuat dan direncanakan Desa Tegal Mengkeb di Kecamatan Selemadeg Timur dan Desa Antap di Kecamatan Selemadeg. "Desa pesisir diutamakan karena ancaman yang paling kita khawatirkan adalah tsunami," ujar Ketut Supadma, Jumat (2/12).
Degan dibentuknya Desa Tangguh Bencana, masyarakat diajak berperan aktif mengkaji, menganalisis, menangani, memantau, dan mengevaluasi risiko bencana dalam rangka mengurangi kerentanan dan meningkatkan kemampuannya. "Desa Tangguh Bencana ini mirip Siaga Bencana Desa (Sigap) yang dibentuk PMI dan Kampung Siaga yang digagas Kemensos," akunya.
Sementara terkait dengan pemetaan bencana, Supadma mengatakan BPBD telah memetakan daerah rawan terdampak bencana alam atau pemetaan kajian risiko bencana di Kabupaten Tabanan. Dimana ada tiga wilayah kecamatan yang rawan terjadi tanah longsor dan banjir bandang saat musim hujan turun, yakni Baturiti, Penebel dan Pupuan. Namun kecamatan lain tetap ada potensi hanya saja kemungkinannya lebih kecil.
Untuk itu dia mendorong peran serta seluruh komponen masyarakat dalam penanggulangan dan pencegahan terjadinya bencana. Sebab, persoalan penanggulangan dan pencegahan bencana ini, tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah saja. Namun butuh dukungan dari berbagai pihak dan masyarakat. “Sejauh ini koordinasi kami lintas kecamatan sangat baik. Ini bertujuan untuk bisa memberikan pelayanan atau penanganan lebih cepat ketika terjadi bencana alam di Tabanan," tandasnya. *des
1
Komentar