Bali Raih 3 Penghargaan BI Award 2022
Pemprov Bali untuk Kategori Implementasi QRIS Terbaik Bali Nusra
DENPASAR, NusaBali
Bali meraih 3 penghargaan dalam ajang Bank Indonesia Award 2022. Tiga penghargaan yang berhasil diraih, yakni, Implementasi QRIS Terbaik kepada Pemprov Bali untuk kategori pemerintah provinsi dengan implementasi QRIS terbaik di wilayah Bali Nusra.
Penghargaan untuk Bank BPD Bali sebagai peserta inovasi digital sistem pembayaran (BI-FAST) terbaik di Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI)1 dan 2, dan penghargaan untuk kategori Merchant QRIS Usaha Mikro dan Kecil Terbaik di Wilayah Indonesia Tengah, diterima Montana Del Café.
Penghargaan diserahkan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022 bertempat di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (BCC), Rabu (30/11/2022). Untuk Pemprov Bali penghargaan diterima Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Bank BPD Bali diterima Direktur Utama Bank BPD Bali Nyoman Sudharma, dan untuk Montana Del Café diterima I Nyoman S Suryawa selaku owner. Ketiganya didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho.
“Pencapaian pada ajang BI Award 2022 tersebut tidak lepas dari akselerasi digitalisasi, khususnya pada sistem pembayaran yang diadopsi dengan sangat cepat di Bali khususnya pada penggunaan QRIS yang masif,” kata Trisno Nugroho, dalam siaran pers, Jumat (2/12).
Dijelaskan Trisno Nugroho, terkait QRIS, jumlah merchant di Bali yang menyediakan opsi pembayaran QRIS sampai akhir Oktober 2022 tercatat 544.809 merchant atau tumbuh 53 persen (yoy). Sementara jumlah pengguna atau user QRIS di Bali telah tercatat sebanyak 609.343 user atau tumbuh 197 persen (ytd).
“Hal tersebut menjadikan Provinsi Bali secara nasional menduduki peringkat 9 (jumlah pengguna QRIS terbanyak) dan peringkat 2 pencapaian target pengguna baru QRIS tahun 2022 tertinggi yaitu sebesar 159 persen,” jelas Trisno Nugroho.
Forum PTBI 2022 dihadiri Presiden RI Joko Widodo, pimpinan dan anggota DPR dan DPD RI, pimpinan lembaga negara, para duta besar negara sahabat, Menteri Kabinet Indonesia Maju, Ketua dan Anggota Dewan Komisioner OJK dan LPS, gubernur, pimpinan perbankan dan korporasi, akademisi, media nasional, serta perwakilan sejumlah lembaga internasional.
Pada saat yang bersamaan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali juga melaksanakan PTBI Provinsi Bali 2022, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris
Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Kepala Regional 8 OJK Bali dan Nusra, dan Kepala Kanwil DJBC Bali, NTB, dan NTT, serta stakeholders Bank Indonesia Provinsi Bali.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Gusti Agung Diah Utari menyampaikan evaluasi kinerja ekonomi Bali 2022 di mana perekonomian triwulan III mencapai 8,09% (yoy). Hal ini salah satunya ditopang oleh peningkatan kinerja lapangan usaha, seperti akmamin yang meningkat seiring kenaikan wisatawan ke Bali di tengah momentum libur musim panas. Namun, terdapat scarring effect pariwisata yang perlu diwaspadai, yaitu (1) penurunan kualitas SDM, (2) gangguan supply chain, (3) penurunan kualitas fisik, serta (4) sulitnya akses kredit. Hal lain yang juga perlu diwaspadai adalah tingkat inflasi Bali yang pada Oktober 2022 mencapai 6,99 persen (yoy).
Utari menyampaikan bahwa ke depan, Bali perlu melakukan penguatan dan pengembangan wisata potensial (MICE, wisata bahari, wellness tourism, digitalisasi & on boarding UMKM, penguatan ketahanan pangan dalam
rangka pengendalian inflasi, dan inovasi pembiayaan dan kemudahan investasi. Untuk jangka panjang, Bali juga perlu melakukan diversifikasi ekonomi dan penguatan quality tourism.
Sekda Dewa Indra, menyampaikan arah pembangunan Provinsi Bali tahun 2023 menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali melalui ekonomi Kerthi Bali. Adapun prioritas pembangunan Provinsi Bali 2023 adalah pada bidang (1) sandang, pangan, dan papan, (2) kesehatan dan pendidikan, (3) jaminan sosial dan ketenagakerjaan, (4) adat, agama, tradisi, seni, dan budaya, serta (5) pariwisata.
Strategi jangka pendek pemulihan perekonomian Bali adalah dengan melakukan reaktivasi destinasi wisata Bali dan ekonomi non-pariwisata. Sementara, strategi jangka menengah adalah melalui transformasi sektor pariwisata dan diversifikasi ekonomi melalui 6 (enam) strategi utama, yaitu (1) Bali Sehat dan Pintar, (2) Bali Produktif, (3) Bali Smart Island, (4) Bali Hijau, (5) Bali Terintegrasi, dan (6) Bali Kondusif dan Berintegritas.
Pada kesempatan ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali juga memberikan 9 apresiasi Bali Kertha Bhuwana kepada mitra strategis Bank Indonesia yang telah mendukung dan berkolaborasi dalam pelaksanaan tugas dan kebijakan Bank Indonesia di Provinsi Bali. *k17
Komentar