Spirit Kebersamaan Melestarikan Alam
Pemuteran Bay Festival 2022
SINGARAJA, NusaBali
Komitmen masyarakat Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, mengkonservasi alam sudah cukup dikenal masyarakat luas.
Berbagai penghargaan nasional dan internasional di bidang pemberdayaan masyarakat dan lingkungan telah diraih desa yang terletak di kawasan Bali barat ini. Guna lebih jauh menyampaikan spirit tersebut, digelarlah Pemuteran Bay Festival saban tahun sejak 2015. Pada tahun ini, setelah sempat vakum dua tahun akibat pandemi, Pemuteran Bay Festival 2022 kembali digelar pada 18 - 20 November 2022.
Festival tahun ini mengusung tema 'Empowering Bayu Sabda Idep' yang bermakna memperkuat bekal yang sudah kita miliki sebagai makhluk hidup yang paling sempurna untuk bergerak bersama mengerahkan seluruh kreativitas, kecerdasan, melaksanakan konservasi, pelindungan, serta revitalisasi terhadap berbagai kekayaan alam yang diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Kuasa, demi memajukan Desa Pemuteran. "Pemuteran Bay Festival ini spiritnya kebersamaan. Tanpa ada komitmen bersama dari masyarakat desa adat, desa dinas, segala lembaga yang ada di Pemuteran, mustahil baik berupa pelestarian maupun festival yang diselenggarakan ini," ujar Ketua Panitia Agung Mantra pada saat pembukaan festival.
Pemuteran Bay Festival 2022 dimeriahkan beragam kalangan yang selama ini juga menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian alam. Seperti, misalnya Manik Bumi Foundation, Gerokgak Music Community (Rokcity), Dewata Hash, Eco Enzyme Nusantara, Markandeya Healing Yoga, dan Komunitas Seni Darkade Propaganda yang mengisi mural pada ruang-ruang alam, tempat di mana berlangsungnya festival ini
Beberapa workshop terkait lingkungan pun digelar seperti workshop Eco Enzym, workshop biorock, workshop seni, dan juga beberapa kegiatan menarik lainnya, seperti yoga, reef gardening, beach clean up, fishing competition, photo hunt, fun aerobic, nature run, dan gebug ende.
Di samping itu, banyak musisi dan penampil yang turut mendukung acara yang diselenggarakan sekaligus sebagai ajang perayaan, promosi, dan evaluasi atas penghargaan tiga terbaik kategori Best Of Nature Green Destination Award yang diraih Desa Pemuteran. "Pemuteran lebih banyak berbicara transformasi bagaimana komitmen masyarakat dalam melakukan pelestarian budaya dan lingkungan," kata Agung Mantra yang juga Ketua Yayasan Karang Lestari ini.
Festival diadakan di Tanjung Budaya Pemuteran ini serta merta sukses diselenggarakan dan berhasil menarik minat lebih dari lima ribu orang pengunjung setiap harinya. Baik pengunjung lokal maupun mancanegara.
Agung Mantra menyampaikan terima kasih, sekaligus memohonkan dukungan segenap pihak agar festival ini dapat senantiasa menjadi harapan baru masyarakat luas yang dapat saling menginspirasi dan terinspirasi untuk tetap bersama-sama bangkit dan menjaga alamnya. "Kiranya Pemuteran Festival Bay Festival ini mampu menjadi profile kebangkitan kita bersama dengan harapan baru yang kita sambut dengan doa dan upaya, untuk memperkuat fondasi Bayu, Sabda, Idep kita sebagai manusia kreatif yang penuh dengan anugerah," ujarnya.
Desa Pemuteran merupakan desa wisata berkelanjutan karena berhasil merehabilitasi terumbu karang di wilayah perairannya. Sebelum dikenal sebagai destinasi wisata Desa Pemuteran hanyalah sebuah desa nelayan. Di perairan Pemuteran, terdapat sekitar 140 biorock yang ditenggelamkan untuk merehabilitasi terumbu karang. Desa Adat Pemuteran juga disebut mempelopori pecalang untuk ikut mengamankan wilayah lautnya.*cr78
Komentar