PB ESI Harapkan Cetak Atlet Kelas Dunia
Kejuaraan Esport Dunia di Merusaka, Nusa Dua
MANGUPURA, NusaBali
Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) berharap Kejuaraan Dunia Esports Ke-14 di Bali menjadi momentum mencetak atlet-atlet nasional yang memimpin (leading) di kompetisi tingkat internasional.
Demikian diungkapkan Ketua Harian PB ESI Bambang Sunarwibowo dalam sambutan mewakili Ketua Umum PB ESI Jenderal Pol. (Purn) Budi Gunawan, pada pembukaan 14th IESF World Esports Championship (WEC) di Merusaka Nusa Dua, Bali, Jumat (2/12) malam. Sunarbowo juga mengatakan, di kejuaraan dunia itu para atlet Indonesia akan bertanding melawan ratusan atlet dari lebih dari 100 negara. Jadi hal itu dapat menjadi ajang unjuk kemampuan dan mengasah diri.
“Kami berharap World Esports Championship di Bali menjadi momentum baru bagi talenta hebat dunia, terutama dalam membangun persahabatan dan perdamaian dunia,” kata Bambang Sunarwibowo.
Sunarbowo juga menjelaskan esport dapat menjadi olahraga yang membantu pemulihan ekonomi terutama setelah dunia terdampak pandemi Covid-19. Sebab esports mendorong maraknya ekonomi kreatif dan pariwisata melalui konsep sport tourism dan promosi budaya lewat pengembangan game lokal karya anak bangsa.
Sunarbowo menyebutkan sejauh ini ada 118 juta populasi gamers, 44,2 juta pemain esport, dan 52 juta penggiat industri esport di Indonesia.
“Tentunya, ini menjadi tantangan besar bagi seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya pemerintah, industri, tetapi juga dunia pendidikan. Peran dunia pendidikan kritikal melahirkan talenta esports yang potensial dan berkarakter,” kata Bambang Sunarwibowo.
Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan esports bakal menjadi game changer karena berbagai bagian dalam kehidupan, termasuk olahraga ke depannya akan menggunakan teknologi canggih misalnya seperti kecerdasan buatan (AI), dan augmented reality. Karena itulah, Sunarbowo berpesan kepada generasi muda Indonesia untuk berperan aktif memanfaatkan potensi itu.
“Untuk anak muda Indonesia, realisasi esport ada di tangan kalian. Ingat kecerdasan, ketekunan, kedisiplinan, integritas, menjadi faktor penting yang harus dimiliki. Junjung tinggi sportivitas, hormati lawan bertanding di lapangan,” kata Sunarbowo.
Sedangkan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali berharap kejuaraan esport dunia itu dapat dijadikan ajang mempersiapkan diri untuk SEA Games dan Asian Games 2023.
Zainudin Amali mengungkapkan, esport jadi salah satu tumpuan Indonesia meraih medali emas SEA Games Kamboja yang akan bergulir pada Mei 2023. Sebab, kata Zainudin, Indonesia diperkirakan kehilangan 37 medali emas. Hal itu dikarenakan banyak cabang olahraga yang tidak dipertandingkan.
"Sehingga ini harus kita kontribusi dari cabang-cabang yang lain, termasuk esport ini bisa menutup cabor-cabor yang kita juaa umum pada SEA Games Vietnam itu banyak yang tidak dipertandingkan, sehingga hitung-hitungan sementara kita kehilangan 37 medali emas," ujar Zainuddin Amali.
Sementara itu, ditanya soal potensi esport masuk dalam cabang olahraga unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), Amali mengatakan Kemenpora memiliki tim review untuk melakukan promosi dan degradasi.
"Cabor-cabor yang ada dalam DBON itu ada promosi ada degradasi. Kalau dia bagus, dan itu olympic number kita akan dorong, tetapi kalau tidak kita akan keluarkan di situ, sangat dinamis," kata Zainuddin.
Kejuaraan esport dunia tersebut, menurut Menpora, juga menjadi ajang untuk mempromosikan Indonesia kepada dunia. Lebih dari itu, para atlet juga dapat merasakan suasana kompetisi tingkat dunia.
"Kalau berkompetisinya sudah internasional, atmosfer-nya sangat berbeda, maka saya berharap ini dapat dimanfaatkan oleh PB ESI untuk mempersiapkan diri," kata Zainudin Amali. *ant
Komentar