Shuka Sukses Gapai Mimpi Jadi Dokter Gigi
Lulus 10 Besar Terbaik UKMPPDG se-Indonesia
DENPASAR, NusaBali - Oyagi Shuka Arjaya (23) tak henti-hentinya melempar senyum sambil memperlihatkan giginya yang tampak putih dan bersih. Gadis kelahiran Denpasar, 1 Februari 1999 ini tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.
Diusia peralihan dewasa menjadi lebih dewasa itu, dia sukses menyelesaikan pendidikan, dan menggapai mimpi menjadi seorang dokter gigi.
Nah, di era kenormalan baru tepatnya di penghujung tahun 2022 ini, putri kedua dari pasangan I Made Arjaya dan Putu Eka Juliana Jaya menjadi hari yang spesial baginya. Sabtu (3/12), dia diwisuda karena telah berhasil menyelesaikan profesi kedokteran gigi di Universitas Udayana (Unud).
Kini namanya pun berubah menjadi lebih panjang, karena diawali dengan gelar profesi hingga diakhiri strata I dan II yang ditempuh dengan penuh semangat. Yakni, drg. Oyagi Shuka Arjaya, S.KG., M.M. Kendati demikian, dia lebih senang disapa akrab Shuka saja.
Tantangan dan rintangan pun dia hadapi tatkala menempuh pendidikan profesi dokter gigi. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang memaksa peralihan dari sistem konvensional ke digital untuk memutus penyebaran virus corona ini.
Tentunya pendidikan yang lebih banyak ke praktek seperti tindakan operasi minor itu, sempat tersendat selama dua semester, dan kemudian terpaksa beralih ke dalam sistem dalam jaringan (online).
Tak patah arang, Shuka tetap tekun belajar di rumah. Bahkan, mencari referensi dengan memanfaatkan informasi di internet. Hasilnya, Shuka lulus 10 besar terbaik UKMPPDG se-Indonesia. Keberhasilan itu tak hanya membanggakan kedua orang tuanya, akan tetapi mengharumkan nama Unud dan Bali dikancah nasional.
Shuka menuturkan, cita-cita menjadi dokter gigi ditanamkan sejak duduk di bangku SMA. Dirinya tertarik karena memiliki pengalaman yang berkesan terhadap profesi ini. Yakni, pasien langsung sembuh selesai ditangani dan keluar dari ruangan dokter gigi. "SI saya tempuh empat tahun,” tuturnya.
Di tengah kesibukan dalam upaya menggapai mimpi itu, Shuka mendaku tetap meluangkan waktu menekuni hobinya membuat kue bersama ibunda tercintanya yang juga Kepala SMPN 5 Denpasar. Kata dia, ada kepuasan tersendiri jika kue yang dibuat mengembang seperti yang diharapkan.
Usaha tak mengkhianati hasil, semangat dan kerja keras dalam belajar dengan hampir tak ada kata menyia-nyiakan waktu akhirnya berbuah manis.
Shuka berhasil menyelesaikan jenjang SI, dan menjadi lulusan terbaik di Fakultas Kedokteran Unud dengan meraih predikat cumlaude dengan pujian kala itu. Sementara itu, untuk Magister Manajemen di Universitas Pendidikan Nasional, Shuka juga meraih cumlaude dengan IPK 4.00.
“Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan dan motivasi kedua orang tua saya. Mereka tetap berada di samping saya,” ujar putri mantan Komisi I DPRD Bali dari Fraksi PDI Perjuangan dua periode, Made Arjaya ini.
Menurut dia, motivasi dan dorongan dari kedua orang tuanya itu, menjadi penyemangat untuk sesegera mungkin menyelesaikan pendidikannya.
Ucap syukur kehadapan Sang Pencipta pun terlontar. Karena, dirinya kini sudah menggapai apa dia impikan. "Nah kalau sudah tamat seperti sekarang ini, pastinya hal ini bisa membuat kedua orang tua bahagia dan sekaligus bangga," imbuhnya.
Dia menambahkan, keberhasilan ini juga tidak terlepas dari dukungan para dosen, dan para sahabat yang selama ini memberikan dorongan semangat agar terus berusaha bangkit untuk mengejar impian dan cita-citanya.
Harapan sederhana namun penuh makna pun disampaikan Shuka. Profesi dokter gigi yang kini dia emban berguna di masyarakat. "Saya akan mengabdikan diri di tengah masyarakat," pungkasnya. 7 nat
Komentar