Padmasana dan 2 Gedung SMPN 3 Bebandem Nyaris Roboh
AMLAPURA, NusaBali - Banjir di Sungai Embah Api menyebabkan palinggih Patokan dan panyengker (tembok keliling) di SMPN 3 Bebandem, di Banjar Tegal Bengkak, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, roboh ke sungai, Sabtu (3/12). Akibatnya, Padmasana dan dua gedung di tepi jurang itu, nyaris ambruk.
Bangunan tersebut tinggal menunggu roboh, jika hujan lebat kembali mengguyur. Karena posisi bangunan di tepi jurang sedalam 15 meter. Struktur tanah di lokasi yang berpasir juga rawan longsor. Pemerintah belum melakukan penyelamatan Padmasana dan dua gedung itu. Padmasana persis berada di bibir jurang, di sebelahnya ada aula, dan gedung untuk kepentingan laboratorium (lab) komputer, lab IPA, UKS (usaha kesehatan sekolah), OSIS (organisasi siswa intra sekolah), Pramuka dan bale gong.
Posisi SMPN 3 Bebandem berbatasan dengan Sungai Embah Api, yang setiap hujan terjadi banjir. Sedangkan 2 unit toilet untuk siswa telah jebol ke sungai sehingga menyulitkan siswa saat buang air.
Pihak sekolah bekerjasama dengan Polsek Bebandem telah pasang police line di tepi Sungai Embah Api yang berbatasan halaman sekolah. Tujuannya, agar siswa tidak bermain-main ke dekat bibir sungai karena membahayakan dan tanah rawan ambrol.
"Saya telah laporkan bencana itu ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Karangasem, juga ke BPBD, agar dilakukan normalisasi sungai. Dengan itu, aliran sungai bisa pindah, tidak merongrong struktur tanah di areal SMPN 3 Bebandem," jelas Kasek SMPN 3 Bebandem I Made Wijana SPd MPd, di ruang kerjanya.
Karena bencana itu, lanjut kasek asal Desa Gadung Sari, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan ini, sekolah tidak memanfaatkan ruang lab komputer, lab IPA, UKS, OSIS dan Pramuka. Mantan Kasek SMPN 4 Abang yang alumnus pascasarjana Undiksha Singaraja 2013 itu juga telah berkoordinasi ke Dinas PUPR Karangasem agar diteruskan ke BWS (Balai Wilayah Sungai) Bali Penida.
Harapannya agar 313 siswa SMPN 3 Bebandem yang terbagi 11 rombongan belajar, bisa aman dan nyaman belajar.
"Sebelumnya kami terganggu dampak erupsi Gunung Agung, karena lokasinya di KRB (kawasan rawan bencana) III, kali ini ancamannya banjir," lanjut Kasek SMPN 3 Bebandem sejak 21 September 2021 ini.
Dihubungi terpisah, Kadis PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Karangasem Wedasmara, mengaku telah menerima laporan terkait bencana menimpa SMPN 3 Bebandem. "Kami telah berkoordinasi dengan BPBD, untuk meneruskan bencana itu ke BWS Bali Penida. Memang, kalau bekerja di alur sungai yang rawan longsor sangat berbahaya. Jika alat berat mengeluarkan getaran, bangunan di SMPN 3 Bebandem, bisa jebol, makanya kami segera berkoordinasi ke BWS," jelas Wedasmara.
Kata dia, tidak hanya SMPN 3 Bebandem yang terancam bencana, Setra Banjar Adat Butus dan Setra Banjar Adat Umanyar, Desa Ababi, Kecamatan Abang, juga terancam jebol karena berada di tepi Sungai Embah Api.7k16
Komentar