Hobi Bersepeda? Ketahuilah Tips Bersepeda Aman dan Terhindar dari Serangan Jantung Mendadak
MANGUPURA, NusaBali.com - Olahraga yang paling dianjurkan untuk kesehatan salah satunya adalah aerobik, kardio dan daya tahan. Sedangkan olahraga untuk daya tahan, seperti olahraga lari, berenang jarak jauh, dan juga bersepeda. Bersepeda selain menyenangkan, juga menjadi olahraga yang baik untuk membakar kalori yang ada di dalam tubuh dan menjaga kesehatan jantung.
Head of Sport Science National Team, Dr Donny Ardy Kusuma MKes mengatakan dari ketiga olahraga tersebut yang cenderung memiliki risiko yang paling minimal adalah bersepeda.
“Terlepas dari keadaan di jalan raya, olahraga bersepeda memiliki risiko minimal, karena pertama tidak adanya high impact di lutut dan kedua biasanya orang condong fresh atau secara psikologis bisa menikmati olahraga tersebut,” ujar Donny Ardy Kusuma ditemui di sela-sela kegiatan sharring session safe riding gelaran Pocari Sweat Sport Ride Tourism Bali, Sabtu (3/12/2022) sore.
Donny Ardy Kusuma yang juga saat ini menjadi Dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menjelaskan konteks kesehatan sebenarnya adalah hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama kali harus dipatuhi adalah dosis-dosis tentang olahraga itu sendiri.
Ia juga menjelaskan sesuai yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) yakni berolahragalah minimal 150 menit per minggu atau 30 menit per harinya.
“Dalam seminggu dianjurkan 6 hari berolahraga dan 1 hari untuk beristirahat. Sebenarnya hal yang penting juga dalam menjaga kesehatan dengan berolahraga adalah konsistensi, karena banyak teman-teman di luar sana yang melakukan aktivitas olahraga tidak konsisten dan intensitas yang terlalu berat. Lebih baik sebentar tetapi dilakukan setiap hari dan rutin,” papar Donny Ardy Kusuma.
Bersepeda yang juga merupakan aktivitas aerobik, artinya selama gowes, jantung, pembuluh darah, dan paru-paru pun ikut berolahraga. Namun, aktivitas jantung sangat bergantung pada intensitas kecepatan maupun rute yang dilalui saat bersepeda.
Sehingga untuk memonitor detak jantung, kata Donny sangat lah penting. Jantung adalah respons yang paling mudah terlihat karena banyak alat yang membantu untuk melihat dan yang kedua merupakan respons yang paling utama dari tubuh untuk menandakan apa yang terjadi pada tubuh manusia.
Jika semakin tinggi detak jantung seseorang mendekati 100 persen maka batas kemampuan manusia itu berarti secara energi manusia sedang tinggi-tingginya dan secara aktivitas pula secara demikian.
“Monitor detak jantung sangatlah penting untuk yang menjaga kesehatan itu dianjurkan 70 persen saja dan diharapkan agar tidak melebihi itu karena bisa saja memicu terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti penyakit jantung mendadak dan terlalu lelah yang menyebabkan kita malas untuk berolahraga kembali,” jelas Donny.
Menurutnya, bagi atlet hal ini mungkin sudah menjadi hal yang biasa, tetapi bagi pesepeda pemula atau awam, memonitor detak jantung adalah hal yang baru.
Meski begitu, Donny menuturkan untuk orang awam yang belum mengetahui hal itu minimal harus mengetahui investasi terkait dengan monitor detak jantung. Lalu seperti apa detak jantung yang baik untuk kesehatan jantung?
Menurut Donny, detak jantung yang baik adalah sekitar 60-70 persen denyut jantung maksimal.
Untuk menghitungnya, Donny mengatakan seseorang bisa mendapatkannya dari perhitungan 220 dikurangi usia, lalu selanjutnya dipersentasekan. Ketika sudah mendapatkan persentase, kemudian dikalikan 60-70 persen dari denyut jantung maksimal dan hasil itulah yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan, membakar lemak dan sebagainya.
Donny juga menyarankan bagi yang ingin memulai olahraga sepeda adalah mencoba untuk konsistensi dengan berlatih sepeda yakni berlatihlah sesuai dengan kemampuan dan lakukan dengan rutin karena kunci olahraga dengan tujuan kesehatan adalah konsisten.
Sementara itu, untuk menghindari menghindari risiko terkena serangan jantung mendadak saat bersepeda, Donny menyarankan untuk melakukan medical checkup terlebih dahulu. Namun cara ini tidak bisa dilakukan oleh semua orang karena keterbatasan biaya ataupun sebagainya.
“Maka dari itu yang paling penting adalah kita cukup beristirahat dahulu sebelum melakukan kegiatan olahraga. Ketika dirasa tubuh kita sudah cukup istirahat untuk berolahraga mulailah dengan intensitas yang ringan terlebih dahulu, setelah itu berjalan dulu selama 15-30 menit seusai dengan kemampuan dan tantangannya adalah rutin melakukan kegiatan tersebut,” tuturnya.
Donny yang juga sebagai penghobi bersepeda mengungkapkan prinsip dalam latihan olahraga ada tiga yaitu pertama individu, yakni lakukan apa yang sesuai dengan kapasitas dirimu.
Kedua spesifik, yakni lakukan sesuai dengan apa yang dimiliki dirimu.
Ketiga overload, yaitu ketika sudah melaksanakan aktivitas jangan lupa untuk melakukannya step by step dengan pelan, meningkatkan beban yang dijalani selama berolahraga dan coba lakukan dengan rutin.
Ia pun mengungkapkan dari bersepeda, Donny mendapatkan berbagai manfaat yang baik untuk tubuh. Seperti mampu meningkatkan daya tahan tubuh, bisa membuat tubuh bekerja dalam waktu yang cukup lama dengan ritme yang sama di hari-hari berikutnya
“Pada intinya menjaga kesehatan diolahraga bukan hanya sekadar anda menjadi lebih sehat tetapi yang paling penting anda menjadi lebih produktif. Sehingga efek sampingnya atau akibatnya adalah anda bisa punya materi lebih banyak dengan produktivitas kerja yang tinggi,” pungkas Donny Ardy Kusuma. *ris
Komentar