Bahas Isu Kelautan, 47 Negara Gelar Pertemuan di Nusa Dua
MANGUPURA, NusaBali
Setelah perhelatan KTT G20 pada November lalu, Bali kembali menjadi tempat pertemuan 47 negara yang tergabung dalam Archipelagic and Island States (AIS) Forum. Pertemuan yang berlangsung Senin (5/12) hingga Selasa (6/12) hari ini membahas terkait isu kelautan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan, mengatakan tujuan dilaksanakannya AIS Forum adalah untuk pemulihan pasca pandemi berbasis ekonomi biru, pengembangan berkelanjutan dan kesehatan laut, serta terciptanya solidaritas antarnegara kepulauan. Setelah pandemi Covid-19, kini saatnya menyatukan seluruh negara pulau dan kepulauan bangkit bersama untuk pemulihan. “Dalam forum ini semua negara kepulauan memiliki wadah terbuka dan inovatif untuk berkolaborasi mengembangkan laut sehat yang berkelanjutan,” kata Menko Luhut.
Indonesia, lanjut Menko Luhut, memandang penting AIS Forum untuk membangun kemitraan strategi dengan negara, organisasi baik di tingkat regional maupun global secara aktif. Untuk itu, Indonesia mengajak negara-negara anggota AIS Forum berkolaborasi dan gotong-royong memperkuat kerangka kerja sama. Ini penting untuk dapat memastikan keberlanjutan program dan kegiatan AIS Forum selama beberapa dekade mendatang. “Negara pulau dan kepulauan harus memiliki strategi yang optimal untuk bekerja sama antar pemangku kepentingan untuk menstimulasi ekonomi laut berkelanjutan,” katanya.
Menko Luhut juga menekankan kerja sama ini penting untuk semua negara dan masyarakat pulau dan kepulauan. AIS Forum harus mampu menjangkau lebih banyak penerima manfaat dan menjalin kemitraan yang lebih strategis. Dia mengatakan kalau AIS Forum adalah organisasi internasional yang dibentuk pemerintah Indonesia. Inisiatif Indonesia ini menjadi bagian dari diplomasi maritim untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
“Empat agenda utama AIS Forum adalah adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, pembangunan ekonomi biru, penanggulangan sampah plastik di laut, dan tata kelola laut yang lebih baik,” tegas Menko Luhut.
Sementara, untuk negara-negara anggota AIS Forum adalah Antigua dan Barbuda, Bahamas, Bahrain, Barbados, Belize, Carbo Verde, Comoros, Cyprus, Dominica, Dominican Republic, Fiji, Federal States of Micronesia, Grenada, Guinea-Bissau, Guyana, Haiti, Indonesia, Ireland, Jamaica, Japan, Kiribati, Madagascar, Maldives, Malta, Marshall Island, Mauritius, Nauru, News Zealand, Palau, Papua New Guinea, Philippines, Saint Kitts and Nevis, Saint Vincent and Grenadines, Samoa, Sao Tome and Principe, Seychelles, Singapore, Solomon Islands, Sri Lanka, Suriname, Timor Leste, Trinidad & Tobago, Tuvalu, United Kingdom, dan Vanuatu. *dar
1
Komentar