Setiap Tahun, Dinas Kesehatan Temukan Tambahan Kasus HIV
GIANYAR, NusaBali
Setiap tahun kasus HIV/AIDS di Kabupaten Gianyar mengalami peningkatan. Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar menemukan 124 kasus baru HIV/ADIS pada tahun 2020. Temuan kasus baru ini setelah melakukan tes HIV kepada 8.378 orang.
Dari jumlah itu, 16 orang di fase AIDS. Pada Tahun 2021 dari 8.141 orang yang tes HIV, positif 172 orang, dan 24 orang fase AIDS. Pada Januari hingga Oktober 2022, sebanyak 6.772 orang tes HIV. Hasilnya, sebanyak 127 kasus HIV baru dengan 32 masuk fase AIDS.
Plt Kadis Kesehatan Gianyar, Dra Ni Nyoman Ariyuni MAP mengatakan, Dinas Kesehatan lebih menggalakkan upaya pencegahan dan deteksi dini HIV dengan pendekatan pelayanan kesehatan. “Kami melakukan kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif di sarana pelayanan kesehatan,” ungkap Ariyuni, Selasa (6/12). Upaya di hulu dengan promosi kesehatan guna meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS. Sasarannya masyarakat umum dan anak sekolah.
Sebagai upaya pemberdayaan, membentuk Kelompok Siswa Peduli AIDS & Narkoba (KSPAN) di SMP dan SMA/SMK. Upaya pencegahan dilaksanakan dengan memperhatikan jalur-jalur transmisinya seperti transmisi seksual, transmisi melalui alat suntik pada pengguna napza, dan transmisi penularan dari ibu kepada anaknya. Dinas Kesehatan Gianyar juga mengupayakan peningkatan pelayanan HIV/AIDS di sarana layanan kesehatan seluruh Gianyar. Sebanyak 13 Puskesmas, RSUD Sanjiwani, RSU Payangan, RSU Ganesha, RSU Ari Santi, dan RSU Famili Usada serta Yayasan Bumi Sehat telah memiliki layanan tes HIV secara sukarela dan rahasia.
“Skrining dilakukan pada ibu hamil sebagai upaya pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayinya,” jelas Ariyuni. Untuk rujukan, RSUD Sanjiwani, UPTD Puskesmas Ubud II, dan Puskesmas Sukawati I telah memiliki layanan lengkap yakni tes HIV, perawatan, dukungan, dan pengobatan bagi ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) dengan terapi obat ARV (Anti Retro Viral). Hingga Oktober 2022 ini, sebanyak 1.048 orang rutin melakukan pengobatan HIV. Di seluruh sarana pelayanan kesehatan telah ada pelayanan HIV, diharapkan kesadaran masyarakat untuk tes HIV. Jika positif HIV, bisa memperoleh pengobatan ARV secara dini.
Bupati Gianyar Made Mahayastra meminta masyarakat menjalankan tatanan hidup sehat dan bersih. Menurut Mahayastra, tren penularan HIV/AIDS sudah merambah pelosok-pelosok desa. “Dulu mungkin dapat di tempat prostitusi, sekarang sudah ada di desa-desa,” ujar Bupati Mahayastra. Sosialisasi bahaya HIV/AIDS sudah dilakukan. Namun fenomena gunung es ini sulit dibersihkan. “Bahkan satu keluarga di Gianyar ada seluruhnya meninggal terinfeksi HIV,” ungkapnya. Bupati Mahayastra mewanti-wanti masyarakat Gianyar tidak menjalankan hubungan seks bebas dan faktor pemicu penularan lainnya. “Jaga diri, jaga keluarga kita,” pintanya. *nvi
Komentar