Solar Langka, Truk Kembali Padati SPBU di Jembrana
8.000 Liter Solar Ludes Dalam 6 Jam
SPBU di Mendoyo Dauh Tukad menerima pasokan 8.000 liter solar pada Senin (5/12) sekitar pukul 18.00 Wita, habis pada sekitar pukul 24.00 Wita.
NEGARA, NusaBali
Kelangkaan solar di Kabupaten Jembrana masih berlanjut. Sempat menerima pasokan pada Senin (5/12) sore, namun sejumlah SPBU di Jembrana sudah kehabisan stok solar pada Selasa (6/12) dinihari. Kondisi itu kembali memicu antrean kendaraan truk dan bus yang memenuhi areal SBPU.
Seperti terpantau di SPBU Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Selasa (6/12) sore. Selain kendaraan truk, juga tampak berjejer sejumlah kendaraan bus antar kota dalam provinsi (AKDP) di dalam areal salah satu SPBU terbesar di kota Negara ini.
Sementara pantauan di SPBU Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, dipenuhi antrean truk. Selain truk pengangkut logistik berplat luar Bali, tampak sejumlah truk proyek seperti truk molen dan truk tangki aspal plat lokal Jembrana mengantre di SPBU setempat.
Ekor antrean truk di SPBU Mendoyo Dauh Tukad ini sudah nyaris hingga ke jalan. “Kemarin (Senin) malam sempat antre sampai di jalan. Kalau sampai malam ini (Selasa kemarin) belum ada solar, pasti antre seperti kemarin (Senin malam),” ujar salah seorang petugas di SPBU Mendoyo Dauh Tukad.
Sementara beberapa sopir truk yang ditemui antre di SPBU Mendoyo Dauh Tukad pada Selasa sore kemarin, menyatakan sudah ada antre sejak Senin tengah malam. Namun setelah ikut antre, stok solar di SPBU yang ada di wilayah tengah Kabupaten Jembrana ini sudah dinyatakan habis.
"Kemarin malam ikut antre. Namun pas giliran ada lagi 5 kendaraan di depan saya, solar sudah habis,” kata I Kade Giri Darmawan, 36, sopir truk asal Desa Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, saat ditemui di SPBU Mendoyo Dauh Tukad, Selasa sore kemarin.
Darmawan yang membawa besi rongsokan dengan tujuan Surabaya, Jawa Timur, mengaku berangkat dari Kediri, Tabanan, pada Senin sekitar pukul 21.00 Wita. Namun sepanjang perjalanan dan melewati sejumlah SPBU, hampir seluruh SPBU dinyatakan kehabisan stok solar. “Yang dari Jawa (arah barat) juga sama. Semua SPBU dari Jawa juga tidak ada solar,” ucap Darmawan.
Sementara pengawas SPBU Mendoyo Dauh Tukad, Fauzi, mengatakan setelah stok solar kosong pada Minggu (4/12), sempat ada distribusi pada Senin (5/12) sore. Namun pasokan 8.000 liter solar yang datang pada Senin sekitar pukul 18.00 Wita, sudah habis pada sekitar pukul 24.00 Wita atau dalam selang waktu 6 jam.
“Memang kalau hari Minggu tidak ada jadwal pengiriman. Kemarin sore sempat ada pengiriman, tapi karena banyak yang antre, sudah habis. Sekarang kita juga sudah pesan lagi. Informasinya sore atau malam ini sudah akan kembali ada pengiriman,” ucap Fauzi.
Fauzi mengaku, sesuai dengan aturan pihak Pertamina, ada batasan untuk penjualan solar subsidi. Khusus penjualan solar untuk truk hanya dibatasi maksimal 80 liter per kendaraan. Sedangkan kendaraan pick up L300 sejenis dibatasi maksimal 40 liter.
“Kita juga lakukan pembatasan. Kita atur biar yang antre bisa terlayani. Dan sekarang memang setiap kendaraan yang mengisi BBM subsidi juga kita data dan laporan langsung ke pusat (Pertamina),” ujar Fauzi. *ode
Seperti terpantau di SPBU Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Selasa (6/12) sore. Selain kendaraan truk, juga tampak berjejer sejumlah kendaraan bus antar kota dalam provinsi (AKDP) di dalam areal salah satu SPBU terbesar di kota Negara ini.
Sementara pantauan di SPBU Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, dipenuhi antrean truk. Selain truk pengangkut logistik berplat luar Bali, tampak sejumlah truk proyek seperti truk molen dan truk tangki aspal plat lokal Jembrana mengantre di SPBU setempat.
Ekor antrean truk di SPBU Mendoyo Dauh Tukad ini sudah nyaris hingga ke jalan. “Kemarin (Senin) malam sempat antre sampai di jalan. Kalau sampai malam ini (Selasa kemarin) belum ada solar, pasti antre seperti kemarin (Senin malam),” ujar salah seorang petugas di SPBU Mendoyo Dauh Tukad.
Sementara beberapa sopir truk yang ditemui antre di SPBU Mendoyo Dauh Tukad pada Selasa sore kemarin, menyatakan sudah ada antre sejak Senin tengah malam. Namun setelah ikut antre, stok solar di SPBU yang ada di wilayah tengah Kabupaten Jembrana ini sudah dinyatakan habis.
"Kemarin malam ikut antre. Namun pas giliran ada lagi 5 kendaraan di depan saya, solar sudah habis,” kata I Kade Giri Darmawan, 36, sopir truk asal Desa Angkah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, saat ditemui di SPBU Mendoyo Dauh Tukad, Selasa sore kemarin.
Darmawan yang membawa besi rongsokan dengan tujuan Surabaya, Jawa Timur, mengaku berangkat dari Kediri, Tabanan, pada Senin sekitar pukul 21.00 Wita. Namun sepanjang perjalanan dan melewati sejumlah SPBU, hampir seluruh SPBU dinyatakan kehabisan stok solar. “Yang dari Jawa (arah barat) juga sama. Semua SPBU dari Jawa juga tidak ada solar,” ucap Darmawan.
Sementara pengawas SPBU Mendoyo Dauh Tukad, Fauzi, mengatakan setelah stok solar kosong pada Minggu (4/12), sempat ada distribusi pada Senin (5/12) sore. Namun pasokan 8.000 liter solar yang datang pada Senin sekitar pukul 18.00 Wita, sudah habis pada sekitar pukul 24.00 Wita atau dalam selang waktu 6 jam.
“Memang kalau hari Minggu tidak ada jadwal pengiriman. Kemarin sore sempat ada pengiriman, tapi karena banyak yang antre, sudah habis. Sekarang kita juga sudah pesan lagi. Informasinya sore atau malam ini sudah akan kembali ada pengiriman,” ucap Fauzi.
Fauzi mengaku, sesuai dengan aturan pihak Pertamina, ada batasan untuk penjualan solar subsidi. Khusus penjualan solar untuk truk hanya dibatasi maksimal 80 liter per kendaraan. Sedangkan kendaraan pick up L300 sejenis dibatasi maksimal 40 liter.
“Kita juga lakukan pembatasan. Kita atur biar yang antre bisa terlayani. Dan sekarang memang setiap kendaraan yang mengisi BBM subsidi juga kita data dan laporan langsung ke pusat (Pertamina),” ujar Fauzi. *ode
1
Komentar