Polda Bali Siaga, Masuk Markas Polisi Diperketat
DENPASAR, NusaBali
Pasca pengeboman Mapolsek Astana Anyar, Badung, Jawa Barat pada, Rabu (7/12) pagi, Polda Bali langsung mempertebal pengamanan di Polres dan Polsek di seluruh Bali.
Tak hanya itu, tempat keramaian, pintu masuk Bali hingga tempat ibadah juga menjadi atensi. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan pasca bom di Mapolsek Astana Anyar, Bandung, seluruh personel Polda Bali di Polres hingga Polsek diminta untuk meningkatkan kewaspadaan ketika bertugas.
"Kami imbau kepada petugas yang ada di penjagaan Polsek maupun Polres agar lebih waspada dan meningkatkan pengawasan terhadap masyarakat yang akan datang, terlebih kepada mereka yang membawa barang agar diperiksa,” ujarnya, Rabu kemarin. Pengamanan kali ini juga bersamaan dengan Operasi Lilin Agung yang digelar pada 23 Desember hingga 3 Januari mendatang. Operasi tersebut melibatkan 1.891 personel ditambah penebalan personel sebanyak 400 orang. Nantinya, ribuan polisi ini akan disebar di tempat keramaian dan pintu masuk Bali, yaitu Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Padang Bai, Karangasem serta tempat ibadah.
“Masyarakat yang datang akan diperiksa menggunakan X-Ray, maupun pemeriksaan secara manual terhadap tas yang dibawa,” beber Kombes Satake Bayu. Pengamanan ketat juga dilakukan di areal event internasional yang digelar di Nusa Dua, Kuta Selatan. Ratusan polisi disebar untuk menjaga event 6th Senior Officials Meeting (SOM), 4th Ministerial Meeting (MM), Bali Civil Society and Media Forum (BCSMF), Indonesia pacific Forum For Development (IPFD), Internasional Conference on Afghan Womens Educations (ICAWE) serta 15th Bali Democracy Forum (BDF) di Nusa Dua yang dimulai pada, Rabu pagi kemarin.
Personel Unit Penjinak Bom Brimob Polda Bali melaksanakan sterilisasi di areal hotel yang ditempati HoD dan Delegasi Luar Negeri, serta tempat berlangsungnya kegiatan. "Aparat menggunakan peralatan seperti hand mirror, hand metal detector, RIIDEye X dan juga tiga anjing pelacak, untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan sekaligus menjamin keamanan para tamu dan kelancaran acara," pungkasnya.
Sementara Polres Jembrana langsung mempertebal pemeriksaan pintu masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk. Tak hanya itu, juga meningkatkan kewaspadaan pengamanan di Mapolres ataupun Mapolsek jajaran se-Jembrana. Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, Rabu kemarin, mengatakan begitu menerima informasi serangan bom bunuh itu, sudah diteruskan informasi ke seluruh jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan di masing-masing Mako. Termasuk meningkatkan kewaspadaan bagi anggota yang berjaga di pos pemeriksaan maupun pos lalu lintas. "Kita tingkatkan kewaspadaan. Kita ingatkan agar pengamanan di setiap Mako berjalan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur)," ujar AKBP Juliana.
Menurut AKBP Juliana, para anggota jaga wajib melaksanakan pemeriksaan kepada setiap orang yang akan masuk ke Mako. Pemeriksaan tersebut, tidak hanya bertujuan memastikan antisipasi gangguan keamanan. Namun juga memberi layanan informasi kepada masyarakat yang hendak mencari pelayanan di Mako.
"Kita harapkan anggota selalu melaksanakan pemeriksaan kepada setiap orang yang masuk Mako. Dan orang tersebut harus punya tujuan yang jelas. Jadi ketika ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan, juga bisa diberikan informasi dari petugas jaga," ucap AKBP Juliana. Sesuai SOP, para petugas jaga wajib memeriksa setiap orang yang masuk ke Mako, termasuk standby untuk membuka-tutup portal yang ada di pintu masuk Mako.
Selain dibekali senjata laras panjang, para petugas jaga di Polres Jembrana juga dibekali tongkat besi panjang. Tongkat itu berfungsi untuk menghalau orang mencurigakan ataupun orang membahayakan seperti membawa pisau atau barang berbahaya lainnya.
Di samping meningkatkan kewaspadaan pemeriksan di Mako, AKBP Juliana mengatakan pengamanan intensif juga diterapkan di Pelabuhan Gilimanuk. Baik untuk pemeriksaan pintu masuk ataupun pemeriksaan pintu keluar Bali di Gilimanuk tetap diterapkan selama 24 jam. Begitu juga saat ini ada penebalan jumlah personel yang berjaga di Pelabuhan Gilimanuk. "Kita pertebal anggota pengamanan di Gilimanuk. Termasuk kita juga tingkatkan kewaspadaan melalui patroli dan pemantauan situasi dari Polsek jajaran untuk menjaga keamanan di masing-masing wilayah," ucap AKP Juliana. AKBP Juliana menambahkan, dalam upaya menjaga kemanan, juga diperlukan kerja sama seluruh masyarakat. Khususnya untuk bisa menyampaikan informasi ketika ada hal-hal yang mencurigakan. Terlebih melihat kejadian serangan bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, itu mengarah pada tindakan teror yang hanya dilakukan satu orang.
"Kemungkinan yang saat ini lebih pada aksi teror alone work (kerja sendiri). Perlu antisipasi semua pihak. Saya pun berharap agar masyarakat bisa memiliki kepekaan, dan memberikan informasi jika ada hal mencurigakan terkait pelaku-pelaku teror," pungkas AKBP Juliana. *rez, ode
1
Komentar