Matador Tersingkir Lewat 'Cara Kejam'
DOHA, NusaBali
Kapten tim Spanyol Sergio Busquets mengatakan, kalah adu penalti oleh Maroko menjadi ‘cara yang kejam’ bagi timnas Spanyol tersingkir dari 16 besar Piala Dunia 2022.
Maroko menang 3-0 dalam adu penalti lawan Spanyol setelah kedua tim bermain 0-0 selama 120 menit, di Stadion Education, Al Rayyan, Doha, Rabu (7/12) dinihari Wita. Tiga algojo Spanyol gagal jadi eksekutor, yaitu Pablo Sarabia, Carlos Soler dan Sergio Busquets . Sedangkan tiga dari empat algojo Maroko yaitu Abdelhamid Sabiri, Hakim Ziyech serta Achraf Hakimi sukses membobol gawang Tim Matador.
"Sayang sekali. Diputuskan melalui adu penalti dengan cara yang paling kejam," kata Busquets, usai laga.
"Ini sulit, sangat sulit bagi kami. Kami mencoba melemahkan, melelahkan mereka dan mencari ruang. Kami kurang beruntung dalam penyelesaian akhir."
Sebelumnya, Spanyol juga tersingkir oleh Italia di semifinal Euro 2020 melalui adu penalti. Padahal setelah momen buruk tersebut, Luis Enrique menggenjot latihan penalti hingga 1000 kali lebih untuk skuadnya.
Setelah tersingkir, Busquets mengatakan bahwa dia belum tahu apakah dia akan pensiun dari tim nasional.
Kiper Spanyol Unai Simon menghentikan hanya satu tendangan penalti Maroko. Dia mengatakan timnya bermain lebih unggul dibandingkan Maroko. Namun itu tidak berarti karena Spanyol gagal mencetak gol selama 120 menit.
"Kami melihat ada kejutan sepanjang Piala Dunia. Kami tidak mampu mengatasinya dan kami tidak berharap tersingkir melawan Maroko, tetapi itu kenyataannya dan sekarang kami harus pulang,"kata kiper Athletic Bilbao itu.
Sementara itu, Luis Enrique mengatakan dirinya ingin tetap jadi pelatih Spanyol meski timnya disingkirkan Maroko pada babak 16 besar Piala Dunia 2022 lewat adu penalti pada Rabu dini hari WIB. Namun, Enrique juga menyebutkan,posisinya sebagai pelatih Spanyol masih belum pasti setelah tersingkir dari kompetisi tersebut.
"Bila terserah saya, maka saya akan terus bertahan sepanjang hidup saya, tetapi bukan itu masalahnya," ucap mantan pelatih Barcelona itu.
Enrique pertama kali ditunjuk pada 2018 setelah timnas Spanyol tersingkir di 16 besar Piala Dunia 2018 di Rusia oleh tim tuan rumah. Dia sempat mundur dari posisinya pada 2019 karena ingin menghabiskan waktu bersama keluarga setelah mendiang putrinya didiagnosis menderita kanker tulang. *ant
1
Komentar