Asita Dorong Penerbangan Langsung Bali-India
Pulau Dewata menjadi salah satu tujuan destinasi favorit wisman India
DENPASAR,NusaBali
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Association of The Indonesia Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali mendorong segera terwujud penerbangan langsung dari Denpasar- Bombay (India). Karena direct flight atau penerbangan langsung memberi pengaruh yang besar terhadap animo wisatawan India berwisata ke Bali.
Diyakini jika ada penerbangan langsung Bali-India atau sebaliknya terealisasi, jumlah wisman India ke Bali akan lebih banyak dari yang ada sekarang ini.
Menurut Ketua DPD Asita Bali I Putu Winastra setidaknya ada dua kemudahan bagi wisatawan jika ada penerbangan langsung Bali-India. Pertama jarak tempuh dan waktu menjadi lebih pendek. Yang kedua biaya atau tiket penerbangan bisa menjadi lebih murah.
“Ya, karena itulah Asita Bali mendorong terwujud adanya direct flight dari India ke Bali,” ucap praktisi pariwisata asal Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Bangli.
Dikatakan Winastra, Bali menjadi salah satu tujuan destinasi favorit wisman India. Karena itulah banyak wisman India yang datang ke Bali. Selain itu juga karena faktor promosi. Dia menyebut promosi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkeraf) bersama industri.
“Kalau tidak salah, pada bulan September,” ungkapnya.
Namun kata dia, promosi tentu tidak cukup dilakukan hanya sekali.
“Pemikiran kami adalah keinginan masyarakat India untuk traveling cukup tinggi. Bahkan kalau saja ada direct flight ke Bali, mungkin kunjungan wisman India ke Bali jauh lebih banyak dari jumlah yang ada sekarang,” ucap Winastra.
Menurut Winastra, untuk saat ini wisman asal India datang ke Bali melewati transit. Ada dari Hanoi (Vietnam), Bangkok (Thailand), Kualalumpur (Malaysia), Singapura (Singapura). Kata dia, hal ini tentu menjadi tantangan. Karena untuk berwisata ke Bali, mereka (wisman India) mesti transit.
“Ini kan membutuhkan waktu. Kalau ada direct flight tentu jauh lebih memudahkan wisman India ke Bali,” tegasnya.Tambahnya, kedekatan budaya dengan Bali, diyakini salah satu faktor mendorong banyak wisman India berwisata ke Bali.
Untuk diketahui dari BPS Provinsi Bali mencatat jumlah kunjungan wisman ke Bali dari Januari-Oktober 2022 berjumlah 1.491.073. Dari jumlah tersebut wisman asal Australia paling banyak yakni 438.477.
Wisman India 119.978, Inggris 95.988, Perancis 80.188, Amerika Serikat 76.516, Jerman 75.737, Singapura 71.910, Malaysia 54.911, Belanda 42.077 dan Korea Selatan 37.428. Yang lainnya 397.863.
Dengan jumlah 119.978 untuk sementara, menjadikan wisman India sebagai ‘runner up, dalam hal jumlah wisman terbanyak ke Bali. Sekaligus ‘menggantikan’ wisman Tiongkok yang belum ada yang datang ke Bali.
Sebelum pandemi Covid-19, wisman Tiongkok ‘bersaing’ dengan wisman Australia, dalam hal jumlah berwisata ke ‘pulau dewata’ Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjokorda Bagus Pemayun juga berharap ada maskapai yang melayani penerbangan langsung dari India menuju Bali.
“Selama ini dia (wisman India) masih transit di Singapura dan lainnya,” ucap dia sebelumnya. Dia tegaskan, untuk sementara ini wisman Australia yang paling banyak tercatat berwisata di Bali. Disusul wisman India dan wisman dari negara- negara lainnya. *K17
Diyakini jika ada penerbangan langsung Bali-India atau sebaliknya terealisasi, jumlah wisman India ke Bali akan lebih banyak dari yang ada sekarang ini.
Menurut Ketua DPD Asita Bali I Putu Winastra setidaknya ada dua kemudahan bagi wisatawan jika ada penerbangan langsung Bali-India. Pertama jarak tempuh dan waktu menjadi lebih pendek. Yang kedua biaya atau tiket penerbangan bisa menjadi lebih murah.
“Ya, karena itulah Asita Bali mendorong terwujud adanya direct flight dari India ke Bali,” ucap praktisi pariwisata asal Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Bangli.
Dikatakan Winastra, Bali menjadi salah satu tujuan destinasi favorit wisman India. Karena itulah banyak wisman India yang datang ke Bali. Selain itu juga karena faktor promosi. Dia menyebut promosi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparkeraf) bersama industri.
“Kalau tidak salah, pada bulan September,” ungkapnya.
Namun kata dia, promosi tentu tidak cukup dilakukan hanya sekali.
“Pemikiran kami adalah keinginan masyarakat India untuk traveling cukup tinggi. Bahkan kalau saja ada direct flight ke Bali, mungkin kunjungan wisman India ke Bali jauh lebih banyak dari jumlah yang ada sekarang,” ucap Winastra.
Menurut Winastra, untuk saat ini wisman asal India datang ke Bali melewati transit. Ada dari Hanoi (Vietnam), Bangkok (Thailand), Kualalumpur (Malaysia), Singapura (Singapura). Kata dia, hal ini tentu menjadi tantangan. Karena untuk berwisata ke Bali, mereka (wisman India) mesti transit.
“Ini kan membutuhkan waktu. Kalau ada direct flight tentu jauh lebih memudahkan wisman India ke Bali,” tegasnya.Tambahnya, kedekatan budaya dengan Bali, diyakini salah satu faktor mendorong banyak wisman India berwisata ke Bali.
Untuk diketahui dari BPS Provinsi Bali mencatat jumlah kunjungan wisman ke Bali dari Januari-Oktober 2022 berjumlah 1.491.073. Dari jumlah tersebut wisman asal Australia paling banyak yakni 438.477.
Wisman India 119.978, Inggris 95.988, Perancis 80.188, Amerika Serikat 76.516, Jerman 75.737, Singapura 71.910, Malaysia 54.911, Belanda 42.077 dan Korea Selatan 37.428. Yang lainnya 397.863.
Dengan jumlah 119.978 untuk sementara, menjadikan wisman India sebagai ‘runner up, dalam hal jumlah wisman terbanyak ke Bali. Sekaligus ‘menggantikan’ wisman Tiongkok yang belum ada yang datang ke Bali.
Sebelum pandemi Covid-19, wisman Tiongkok ‘bersaing’ dengan wisman Australia, dalam hal jumlah berwisata ke ‘pulau dewata’ Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Tjokorda Bagus Pemayun juga berharap ada maskapai yang melayani penerbangan langsung dari India menuju Bali.
“Selama ini dia (wisman India) masih transit di Singapura dan lainnya,” ucap dia sebelumnya. Dia tegaskan, untuk sementara ini wisman Australia yang paling banyak tercatat berwisata di Bali. Disusul wisman India dan wisman dari negara- negara lainnya. *K17
Komentar