Bupati Mahayastra Dukung Koster Dua Periode
Enggan Tanggapi Isu Kotak Kosong Pilkada Gianyar 2024
GIANYAR, NusaBali
Dukungan terhadap Gubernur Bali Wayan Koster dua periode terus menggema. Kali ini diungkapkan Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra yang juga Ketua DPC PDIP Gianyar.
"Dari anak ranting sampai Ketua DPC mendukung penuh Pak Koster Gubernur Bali dua periode," ungkap Mahayastra saat dikonfirmasi, Kamis (8/12). Alasannya, karena Koster telah terbukti berhasil membangun Bali. "Iya, karena beliau sudah berhasil. Jadi didukung penuh, kan kader partai. Gassfull untuk pak Koster," jelasnya. Namun tanggapan berbeda diungkapkan Mahayastra ketika ditanya terkait Pilkada Gianyar, terutama terkait kemungkinan melawan kotak kosong atau calon boneka. "Gianyar, jangan dulu lah. Pilgub saja dulu, kaitan dengan diri sendiri soalnya. Ndak etis," jelasnya.
Meski demikian, Mahayastra keceplosan mengaku membidik posisi Bupati Gianyar untuk periode kedua. Hal itu terungkap saat ditanya terkait dirinya yang digadang-gadang maju mendampingi Koster sebagai Bali 2. "Ndak, Ndak mau saya. 100 persen saya tidak ingin (Nyalon Wagub Bali, Red). Fokus Bupati dua kali aja, masih banyak PR di Gianyar," ungkap politisi asal Payangan ini. Mahayastra ingin menata Gianyar lebih baik lagi, terutama pasca pandemi Covid-19. "Saya ingin Gianyar biar tertata semua. SDM-nya, infrastrukturnya dan lainnya. Yang jelas, (saya, Red) Gianyar dulu lah," tegasnya.
Sementara itu, masyarakat Gianyar belum merasakan peningkatan suhu politik di bumi seni Gianyar. Diprediksi tidak ada tokoh yang bermodal kuat menandingi Mahayastra di Gianyar. Banyak yang meramalkan Pilkada 2024 pasangan Agus Mahayastra-Agung Mayun akan melawan kotak kosong atau bisa jadi muncul calon boneka. "Belum ada muncul tokoh yang bermodal kuat di Gianyar,” ujar seorang pengamat politik yang enggan namanya dikorankan, Kamis kemarin.
Modal yang dimaksud, tidak hanya modal ekonomi, namun modal simbolik, modal budaya, dan modal sosial. “Modal simbolik mereka memiliki karisma citra yang kuat di masyarakat, didukung partai yang militan, modal budaya mereka adalah seorang yang disegani dari keturunan atau pun dalam organisasi pada partai politik, bisa juga pendidikan yang dimiliki, sementara modal sosial adalah masa yang militan dan disenangi masyarakat,” ungkap sumber ini.
Akumulasi modal ini yang belum dimiliki oleh tokoh di Gianyar. Sehingga dalam kontestasi politik mereka akan cepat rontok. “Orang pinter di Gianyar banyak, profesor doktor banyak, namun mereka bisa saja tidak memiliki citra karisma dan didukung partai yang memiliki modal kuat, sehingga berpengaruh pada modal sosial,” ujarnya.
Sehingga diyakini Mahayastra masih memenangkan kontestasi perpolitikan di Gianyar. Karena kuat secara modal ekonomi, modal sosial, modal budaya dan modal simbolik. “Ia pandai mengakumulasikan modal tersebut hingga bisa menjadi kekuatan dalam kekuasaan. Melalui ini saya yakin tidak ada lawan lagi, dia masih kuat,” ungkapnya. *nvi
1
Komentar