Banyak Bandara Mati Suri, Pemerintah Wajib Lakukan Evaluasi
JAKARTA, NusaBali
Kementerian Perhubungan terus menambah bandara meskipun tak semuanya berfungsi maksimal. Pengamat menilai, pemerintah harus mengevaluasi bandara yang mati suri.
Director Center of Research Regional Resources Innovation (C3RI) Universitas Padjajaran Prita Amalia memaparkan pemerintah perlu meninjau kembali studi yang dilakukan sebelum membangun bandara. Prita yang aktif mengkaji masalah infrastruktur ini menilai ada celah antara studi perencanaan dengan praktik di lapangan yang menyebabkan bandara tidak berfungsi maksimal.
"Kebanyakan studi yang dilakukan tidak real study tapi hanya sampai yang penting infrastrukturnya terbangun. Tidak melihat infrastruktur mendatangkan kebermanfaatan. Banyak kejadian infrastruktur terbangun tujuannya membantu masyarakat tapi justru masyarakat merasa infrastruktur ini membebani. Berarti ada yang salah," katanya kepada detikcom di Park Hyatt, Jakarta, Rabu (7/12).
Menurut Prita, pembangunan bandara ini seharusnya juga mempertimbangkan potensi yang dimiliki suatu daerah. Potensi ini dapat ditangkap bila studi pembangunan melibatkan masyarakat.
"Harusnya masyarakat sekitar atau masyarakat yang akan terdampak, terlibat atau dilibatkan dalam proses pembangunan infrastruktur. Apakah ada potensi yang bisa mendukung infrastruktur," ucapnya.
Prita menilai, bandara yang sekarang ini mati suri mengalami kondisi di mana permintaan (demand) tidak sesuai dengan studi yang dilakukan. Pemerintah perlu melakukan analisa secara ekonomi dan sosial mengenai pembangunan bandara tersebut.
"Studi harus dibagi juga tahunnya karena ini bukan proyek short term, tapi long term. Pasti akan banyak sekali risiko yang harus diproyeksikan sehingga ada mitigasinya," ujarnya.
"Studi ini menjadi PR kita bersama dan perlu ada kolaborasi. Selama ini terkadang infrastruktur hanya menjadi pengerjaan bidang engineering. Tidak bisa hanya satu bidang ilmu tapi harus kolaborasi," imbuhnya.
Lebih lanjut, Prita menyarankan pembangunan bandara memperhatikan konsep hub and spoke yang sudah menjadi acuan. Hub and spoke merupakan sistem jaringan rute penerbangan yang saat ini digunakan berbagai maskapai di dunia.
Hub adalah bandara besar yang menjadi pusat dari sebuah kawasan. Sementara spoke adalah bandara-bandara selain hub di sebuah kawasan. Dengan konsep hub and spoke, pesawat yang terbang antarspoke akan melewati hub terlebih dahulu.
"Jangan sampai bikin bandara di daerah A tapi hub and spoke-nya tidak ada. Bandara ini statusnya sebagai apa? Sebagai hub, super hub, atau sebagai spoke-nya. Kalau dia sebagai hub, ke mana saja, kalau sebagai spoke, dia hub-nya di mana," kata dia. *
Komentar