Demokrat Buleleng Konsolidasi Jelang Pileg 2024
Target 9 Kursi Dewan untuk Modal Usung Cabup-cawabup
SINGARAJA, NusaBali
DPC Partai Demokrat Buleleng melaksanakan konsolidasi dengan menggembleng para kader jelang Pemilu Serentak 2024.
Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mentarget 9 kursi DPRD Buleleng (20 persen) sehingga mampu mengusung Cabup-Cawabup di Pilkada Buleleng 2024.
Ketua DPC Demokrat Buleleng Luh Gede Herryani di sela-sela pendidikan politik kader di Gedung Laksmi Graha, Singaraja, Kamis (8/12) mengatakan, sejauh ini sudah melakukan sejumlah persiapan untuk mencapai target tersebut. Salah satunya menyiapkan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) yang akan ditarungkan di 2024. Jelang 400 hari Pemilu 2024 mendatang menurutnya waktu yang sangat singkat untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menang.
“Sejauh ini kami sudah lakukan konsolidasi ke akar rumput, ke PAC dan ranting. Jumlah Bacaleg tidak kami batasi, nanti akan ada proses seleksi. Siapapun tokoh masyarakat yang ingin mencalonkan diri di Demokrat, atau politisi dari partai lain kami buka pintu selebar-lebarnya,” ungkap Srikandi Demokrat yang akrab disapa LDH ini.
Terkait kenaikan target dari 3 dari hasil Pileg 2019 menjadi 9 kursi dewan pada Pemilu 2024, kata dia ada alasannya.
Herryani menyebutkan saat ini elektabilitas Partai Demokrat di nasional kembali merangkak naik. Selain itu, kenaikkan target ini dipasang setelah DPC Demokrat Buleleng mengusulkan ada pengembangan daerah pemilihan (dapil) menjadi 9 atau sesuai dengan jumlah kecamatan di Buleleng.
“Partai Demokrat di Buleleng pernah berjaya raih 7 kursi pada Pemilu 2009. Hidup itu kadang di atas kadang di bawah. Saat ini arah anginnya akan berubah, musim berganti dengan elektabilitas Ketum kami Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terus meningkat,” jelas politisi asal Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng ini.
Sementara, Ketua KPU Bali I Dewa Agung Lidartawan yang juga hadir mengisi pendidikan politik Demokrat Buleleng mengapresiasi kegiatan yang telah digelar. Pendidikan politik yang diberikan kepada kader-kader minimal dapat meningkatkan partisipasi pemilih dan menghindari money politics.
“Setiap pesta politik kan selalu ada selentingan kalau Buleleng tinggi money politicsnya. Sekarang mari kita buktikan dengan pendidikan politik ini akan merangsang masyarakat memilih dengan hati nurani,” ungkap mantan Ketua KPU Bangli ini.
Kata dia, KPU sebagai penyelenggara pemilu dan Pilkada selalu menggunakan dana untuk pendidikan politik. Sehingga tumbuh integritas dan komitmen dalam diri kader, yang dapat menekan peluang money politics. *k23
1
Komentar