FSP Bali Harap Posisikan Pekerja sebagai Aset Perusahaan
MANGUPURA, NusaBali
Federasi Serikat Pekerja (FSP) Bali menggelar Musyawarah Daerah (Musda) IV di Ruang pertemuan, Gedung DPRD Badung, Puspem Badung, Jumat (9/12).
Melalui Musda ini FSP Bali mengetuk hari para pengusaha dan seluruh elemen masyarakat supaya pekerja tak hanya diperas tenaga dan waktunya, namun diapresiasi dengan layak dan dianggap sebagai aset perusahaan.
Musda FSP Bali IV kemarin turut dihadiri Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, mewakili Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Hadir pula Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta, perwakilan dari Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Disperinaker Badung, APINDO, Dewan Pembina FSP Bali Wayan Wenen, Ketua FSP Bali Provinsi Bali I Putu Semarakandi, Ketua FSP Bali Kabupaten Badung I Wayan Suyasa serta anggota FSP Bali.
Pada kesempatan tersebut, Ketua FSP Bali Kabupaten Badung I Wayan Suyasa menggaungkan agar pekerja diperhatikan oleh perusahaan. Bentuk perhatiannya supaya memposisikan pekerja sebagai aset perusahaan. Dengan begitu ada perhatian dari perusahaan terhadap para pekerjanya. “Tolong sekali lagi buruh itu harus diperhatikan, karena merupakan aset dari masing-masing perusahaan yang tentunya sangat kuat nilainya untuk kemajuan daerah,” katanya.
Masih menurut dia, selama ini konotasi buruh dalam perjuangan itu selalu kandas dan kalah. Makanya, untuk membantu permasalahan pekerja, FSP Bali pun telah memiliki 30 pengacara. Suyasa menyebut hal ini sudah disiapkan sejak enam bulan lalu.
“Kami kumpulkan orang-orang yang memiliki kualitas untuk bisa sukarela membantu perjuangan dari buruh, sehingga melalui pengacara ini diharapkan dapat membantu permasalahan hubungan industri antara pekerja dan perusahaan,” tegas Suyasa.
Sementara Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa, mengatakan bicara mengenai pariwisata tidak dapat dilepaskan dari kontribusi serikat pekerja. Oleh karena itu Pemkab Badung sangat mendorong Musda IV FSP Bali bisa menghasilkan satu program kegiatan serta terobosan terutama dalam rangka bagaimana menjaga pariwisata yang berkelanjutan di Badung dan Bali. Serta bagaimana memperjuangkan para pekerja terutamanya kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
“Besar harapan kita bersama, melalui Musda ini akan dapat menghasilkan rumusan-rumusan program kerja yang cerdas dan inovatif dalam rangka meningkatkan kemajuan pembangunan. Kami juga berharap melalui Musda ini akan terpilih para pengurus yang memiliki kemampuan untuk memimpin dan memanage organisasi serta mau bekerja keras dengan itikad kuat untuk mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya,” harap Adi Arnawa. *ind
Komentar