Tiga Kali Kandaskan Belanda, Argentina Jumpa Kroasia di Semifinal
DOHA, NusaBali
Timnas Argentina lagi-lagi mengandaskan mimpi Belanda untuk mengejar trofi Piala Dunia pertama kali.
Tim Tango mendepak De Oranje lewat adu penalti 4-3 (2-2) pada perempatfinal Piala Dunia 2022, di Lusail Iconic Stadium, Lusail, Sabtu (10/12) dinihari Wita. Di semifinal, Argentina akan menghadapi Kroasia, Selasa (13/12), di Lusail.
Laga yang keras dan sengit itu, harus diselesaikan dengan adu penalti karena hingga perpanjangan waktu skor imbang 2-2. Betapa tidak keras, duel Belanda-Argentina diwarnai 18 kartu kuning dan satu kartu merah.
Argentina unggul terlebih dulu melalui gol Nahuel Molina pada menit ke-35. Lionel Messi memperlebar keunggulan Albicelesti melalui gol penalti (73). Namun Tango gagal mempertahankan keunggulan. Sebab Belanda menyamakan skor 2-2 lewat dua gol Wout Weghorst (83' dan 90+11'). Laga pun harus berlanjut ke extra time dan penalti, yang akhirnya dimenangi Argentina.
Melihat ke belakang, Argentina jadi momok Belanda. Menurut Squawka, Argentina menjadi negara pertama yang mendepak Belanda dari Piala Dunia dalam tiga edisi yang berbeda. Tim Tango pun layak disebut pawangnya De Oranje.
Pertama, Argentina mengalahkan Belanda pada final Piala Dunia 1978. Saat itu, Argentina jadi juara usai menundukkan Belanda 3-1. Kedua, Belanda takluk dari Argentina dalam semifinal Piala Dunia 2014. Laga saat itu juga harus disudahi adu penalti yang dimenangi Argentina 4-2 (0-0).
Kekalahan ketiga Belanda dari Argentina terjadi dalam perempatfinal Piala Dunia 2022 di Qatar. Lagi-lagi, juga harus diselesaikan dengan adu penalti.
Lebih menarik wasit Antonio Mateu harus mengeluarkan 18 kartu kuning dan satu kartu merah dalam laga. Dari 18 kartu kuning itu, dua di antaranya untuk pelatih Argentina, Lionel Scaloni dan asistennya Walter Samuel.
Baik Belanda dan Argentina bermain agresif dan keras sejak menit awal. Sebanyak 48 pelanggaran terjadi, dengan 30 dibuat Belanda dan 18 oleh Argentina.
Tiga kartu kuning dan kartu merah dikeluarkan wasit Antonio Mateu ketika adu tos-tosan. Bek Belanda, Denzel Dumfries menerima dua kartu kuning sekaligus satu kartu merah.
Lalu satu kartu kuning kepada winger Belanda, Noa Lang. Kartu merah Denzel Dumfries dipicu keributannya dengan para pemain Argentina ketika Lautaro Martinez mencetak gol kemenangan di babak adu penalti.
“Secara total, 15 pemain di lapangan menerima kartu. Rekor baru untuk Piala Dunia,” tulis BBC. Pelatih Argentina Lionel Scaloni, menyebut tim asuhannya seharusnya bisa memastikan tiket ke semifinal tanpa harus adu penalti. Scaloni mengaku cukup terkejut dengan yang dilakukan Belanda. Namun, dia merasa timnya memiliki semangat pantang menyerah hingga memenangkan laga di babak adu penalti.
"Argentina memiliki semangat tim karena kami tahu bagaimana menghadapi setiap situasi dalam permainan. Tim ini memiliki kebanggaan, pengalaman serta pemain muda, dan ini adalah kunci yang ingin kami perjuangkan," ujar Lionel Scaloni.
Pada laga semifinal, Argentina akan berhadapan dengan Kroasia yang juga lolos ke empat besar setelah menang atas Brasil lewat drama adu penalti. *
Komentar