Anies Bakar Semangat Relawan di Rapat Akbar NasDem Sulsel
MAKASSAR,NusaBali
Bakal Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan membakar semangat seribuan relawan dan simpatisan dari 24 kabupaten kota yang menghadiri Rapat Akbar dan Silaturahmi Partai NasDem dengan memadati gedung Celebes Convention Center (CCC) Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/12).
"Yang hadir disini adalah relawan sesungguhnya, orang-orang yang disebut relawan adalah mereka yang bekerja tanpa dibayar. Anda semua tidak dibayar, betul. Bukan karena dinilai, tapi tidak ternilai harganya," papar Anies dalam orasinya seusai melantik puluhan tim relawan di Gedung CCC setempat, Sabtu.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan, relawan maupun simpatisan yang ada disini, datang karena mau berjuang bersama. "Hal yang diinginkan adalah Indonesia lebih adil, kesejahteraan lebih merata, dan kita semua ingin perubahan itu dilakukan pada 2024," katanya.
Meskipun pernah dilaksanakan Pemilihan Presiden (Pilpres) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada masa lalu, kata dia, meminta untuk dilupakan, dan bicara untuk Pemilu 2024 nanti.
"Semua adalah saudara kita (masalah Pemilu lalu). Sampaikan bahwa yang kita tawarkan bukan haya visi, bukan hanya misi, tapi karya yang kita tawarkan, ke depan kita tunjukkan apa yang sudah kita lakukan. Relawan kita banyak, namanya berbeda-beda, tapi ingat tujuan kita sama memenangkan (Pilpres)," paparnya menekankan.
Sementara Wakil Ketua DPP NasDem Ahmad Ali pada kesempatan itu mengungkapkan, dalam perjalanan politik meskipun banyak perdebatan, salah tafsir hingga menuding Anies Baswedan telah curi start, dan kampanye lebih awal, namun hal itu bukan pelanggaran.
"Anies belum menjadi calon presiden, belum mendaftar di KPU. Aturan KPU berlaku ketika tahapan sudah dilaksanakan. Hari ini, konsolidasi Partai NasDem sebagai bentuk mengawal keputusan Ketua Umum (Surya Paloh) menetapkan Anies dari Partai NasDem," ujarnya.
Anggota DPR RI ini juga memperjelas, bahwa memang sudah menjadi tradisi Partai NasDem selalu lebih awal menetapkan calon presiden bukan hanya Pemilu 2024, tetapi pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2017 lalu.
"Supaya masyarakat lebih awal mengenal, dan telah menjadi hak konstitusi rakyat harus di penuhi Parpol. Masyarakat juga ibaratnya tidak mau membeli kucing dalam karung. Kita memperkenalkan dan memilih Anies bukan karena emosional, tapi rekam jejaknya," tutur Ahmad Ali menjelaskan. *ant
Komentar