Jelang Galungan, Harga Cabai Diprediksi Naik
GIANYAR, NusaBali
Jelang Hari Raya Galungan, harga cabai di Kabupaten Gianyar diprediksi naik.
Melambungnya harga cabai disebabkan petani gagal panen akibat tanaman cabai terserang fungisida pada akar. Di sisi lain, sebagian besar petani sudah memasuki masa tanam padi di akhir Desember tahun ini. Sehingga pasokan cabai berkurang.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Gianyar, I Wayan Suarta membenarkan sebagian petani cabai mengalami gagal panen. Daun cabai berguguran, buah busuk, dan akar diserang fungisida. "Ini fenomena alami, pengaruh cuaca. Yang mengalami kerusakan biasanya tanaman yang ditanam di persawahan, akarnya diserang fungisida. Sehingga daun berguguran dan buah membusuk," jelas Wayan Suarta, Senin (12/12). Namun demikian, kerusakan tanaman ini lebih banyak dialami petani di daerah selatan Gianyar. "Kalau di Gianyar Utara, Kecamatan Payangan dan Kecamatan Tegalalang relatif tidak ada kerusakan. Hal ini karena komoditi ini ditanam di tegalan," tambahnya.
Dijelaskan lagi, untuk tahun 2022 ini luas tanaman cabai di Gianyar seluas 265 hektare. Luasan ini didominasi oleh Kecamatan Sukawati dengan luas tanam 230 hektare lebih. Sedangkan kecamatan Payangan, Kecamatan Tegalalang, dan Kecamatan Tampaksiring dengan rata-rata luas tanam 10 hektare. Sedangkan kerusakan tanaman cabai akibat serangan fungisida ini mencapai 25% luas tanam pada November dan Desember. Terkait kenaikan harga cabai jelang Hari Raya Galungan berlaku hukum pasar. "Pasokan nanti datang dari luar Bali, Jawa atau Lombok, tapi Galungan kan bertepatan dengan Tahun Baru, harga pasti naik. Namun soal harga bukan ranah saya, itu di Disperindag," bebernya.
Selain kerusakan tanaman cabai akibat serangan fungisida, petani di wilayah Sukawati pada Desember ini harus siap-siap beralih ke tanamam padi. "Wilayah Sukawati, Desember ini harus persiapan masa tanam padi. Sehingga tanaman cabai mesti dibongkar. Kalau tidak, nanti telat tanam dan giliran mendapat air irigasi harus dimanfaatkan waktunya," ungkapnya. Sehingga menurut Wayan Suarta, mau tidak mau, petani di Sukawati harus bersiap ke tanaman padi, sehingga di Maret April nanti sudah bisa tanam padi periode kedua.
Disebutkan, pasokan cabai di Gianyar tahun 2022 ini sebagian besar didatangkan dari wilayah Sukawati dan selebihnya dari Gianyar Utara dan luar Gianyar. Tahun 2022 ini, petani cabai di Gianyar menikmati hasil panen yang bagus karena harga cabai sempat menyentuh harga Rp 110.000 per kilogram. Bila pasokan cabai dari luar Bali mencukupi, maka harga komoditi ini tidak akan melambung tanpa kendali. nvi
Komentar