Gempa di Karangasem Getarkan Buleleng
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 SR mengguncang Karangasem, kemarin petang.
SINGARAJA, NusaBali
Gempa berkekuatan magnitudo 5,2 SR mengguncang Karangasem, Selasa (13/12) petang sekitar pukul 18.38 Wita. Getaran gempa tersebut dirasakan hingga Buleleng. Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng belum menerima laporan kerusakan bangunan akibat gempa.
Gertaran gempa Karangasem dirasakan oleh salah seorang warga Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kadek Yoga Sariada,23. Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja itu mengaku sempat kaget saat gempa melanda. Saat gempa terjadi, dirinya sedang ada perkuliahan di kampus. "Getaran gempa sangat terasa sekitar 4 detik," ujarnya.
Bahkan, menurut Yoga, sejumlah benda seperti rak di dalam ruangan kelas kampus sempat bergetar. Dia bersama sejumlah teman-temannya sempat beranjak keluar dari ruangan kelas untuk menyelamatkan diri. Beruntung tak ada kerusakan apapun akibat gempa tersebut.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, hingga kemarin malam, pihaknya belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa yang terjadi. "Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa Bumi Karangasem" kata Ariadi Pribadi.
Meski begitu, pihaknya masih terus melakukan pemantauan pada sejumlah tempat di Buleleng. "Kami masih pantau di Pusdalops BPBD Buleleng dan koordinasi dengan perbekel dan camat se-Buleleng. Astungkara tidak ada laporan kerudakan," imbuhnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 SR mengguncang Karangasem, kemarin petang. Dalam keterangan resminya hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 21 aktivitas gempa bumi susulan dengan kekuatan magnitudo terbesar 4,6 SR. BMKG memastikan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi ini dirasakan di Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Gempa terasa di daerah Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran di Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).*mz
Gertaran gempa Karangasem dirasakan oleh salah seorang warga Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kadek Yoga Sariada,23. Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja itu mengaku sempat kaget saat gempa melanda. Saat gempa terjadi, dirinya sedang ada perkuliahan di kampus. "Getaran gempa sangat terasa sekitar 4 detik," ujarnya.
Bahkan, menurut Yoga, sejumlah benda seperti rak di dalam ruangan kelas kampus sempat bergetar. Dia bersama sejumlah teman-temannya sempat beranjak keluar dari ruangan kelas untuk menyelamatkan diri. Beruntung tak ada kerusakan apapun akibat gempa tersebut.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi mengatakan, hingga kemarin malam, pihaknya belum menerima laporan adanya kerusakan akibat gempa yang terjadi. "Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa Bumi Karangasem" kata Ariadi Pribadi.
Meski begitu, pihaknya masih terus melakukan pemantauan pada sejumlah tempat di Buleleng. "Kami masih pantau di Pusdalops BPBD Buleleng dan koordinasi dengan perbekel dan camat se-Buleleng. Astungkara tidak ada laporan kerudakan," imbuhnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 SR mengguncang Karangasem, kemarin petang. Dalam keterangan resminya hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 21 aktivitas gempa bumi susulan dengan kekuatan magnitudo terbesar 4,6 SR. BMKG memastikan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi ini dirasakan di Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Gempa terasa di daerah Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran di Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).*mz
Komentar