SMPN 6 Singaraja Raih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2022
SINGARAJA, NusaBali
Setelah empat tahun mengupayakan perbaikan lingkungan sekolah, SMPN 6 Singaraja akhirnya ditetapkan sebagai salah satu sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2022.
Penghargaan ini diterima SMPN 6 Singaraja dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI pada 1 Desember 2022.
Kepala SMPN 6 Singaraja Nyoman Sudiana, Selasa (13/12) kemarin, mengatakan persiapan sekolah sudah dilakukan sejak tahun 2018 lalu. Saat itu dengan perbaikan lingkungan sekolah saat itu juga SMPN 6 Singaraja ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten. Selanjutnya sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi tahun 2020. “Tahun 2020 lalu kami sempat mengajukan sekolah ke jenjang nasional, saat pengumuman di tahun 2021 belum lolos dan baru berhasil tahun ini,” ucap Sudiana.
Menurutnya, seluruh warga SMPN 6 Singaraja berkomitmen menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis dan lestari. Hal ini diperjuangkan untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang nyaman dan kondusif. Sejumlah program perbaikan lingkungan dan penanaman kebiasaan baik untuk mencintai lingkungan sekitarnya ditanamkan kepada seluruh warga sekolah. Mulai dari penghijauan sekolah, inovasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk cair, eco enzym hingga pengolahan kelapa bekas upacara (nyuh daksina) menjadi minyak kelapa.
“Sekolah kami dulu situasinya sangat panas karena berlokasi di tengah kota. Lahannya sempit dan kurang pohon serta tanaman. Dari persoalan ini kami mulai merancang perbaikan lingkungan sekolah. Memberdayakan seluruh warga sekolah untuk menciptakan sekolah hijau, bersih dan sehat,” jelas dia.
Lahan sekolah yang sempit dan tidak memungkinkan untuk ditanami pohon besar, SMPN 6 Singaraja menyiasatinya dengan membangun taman vertikal dengan hidroponik. Selain itu tanaman yang juga dikembangkan menyesuaikan dengan mata pelajaran MIPA yang didapatkan siswa di dalam kelas. Satu siswa satu tanaman ini menunjukkan tanggung jawab seluruh warga sekolah untuk tetap memelihara tanaman dan pohonnya hingga tumbuh subur. “Misalnya, pada mata pelajaran ada pengembangbiakan vegetatif, anak-anak akan tanam dan menjaganya sampai berhasil,” imbuh dia.
Siswa juga diajarkan cara pengolahan sampah organik menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Seperti menjadi pupuk cair, eco enzym hingga minyak kelapa berbahan kelapa daksina. Keberhasilan SMPN 6 Singaraja dalam mengelola lingkungan sekolahnya diharapkan Sudiana bisa mengimbas sekolah lain. Selain juga terus berinovasi limbah-limbah di sekolah menjadi barang yang bermanfaat.
Selasa (13/12) kemarin, Pemkab Buleleng juga memberikan penghargaan kepada 24 sekolah di Buleleng sebagai sekolah adiwiyata tingkat kabupaten. Penghargaan itu diserahkan Sekda Buleleng Gede Suyasa di ruang rapat Unit IV Pemkab Buleleng.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng Gede Melandrat mengatakan penghargaan Adiwiyata ini diberikan kepada lembaga pendidikan yang berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan dan juga mengubah perilaku baik warga sekolah. Penghargaan Adiwiyata ini pun disebutnya sebagai upaya membangun karakter manusia yang handal. “Sekolah yang diberikan penghargaan ini adalah sekolah yang telah menjaga eksistensi kelestarian sekolah, kebersihan lingkungan, kondisi lingkungan hijau dan sejuk juga warga sekolah yang peduli lingkungan,” jelasnya.
Dia pun mengaku bersyukur selain penetapan puluhan sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten juga dua sekolah di Buleleng yang ditetapkan sebagai sekolah Adiwiyata Nasional 2022. Selain SMPN 6 Singaraja, juga ada SDN 4 Gobleg di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng.*k23
Komentar