Ny Putri Koster: PKB untuk Pamerkan Kerajinan Nusantara
Ny Putri Koster menyatakan, Pusat Kebudayaan Bali diproyeksikan menjadi etalasenya produk kerajinan Nusantara. Tenun harus ditenun di daerah asal, dipasarkan ke seluruh Nusantara, dan dipakai seluruh dunia.
DENPASAR, NusaBali
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali saat ini tengah melakukan pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Kabupaten Klungkung, yang nantinya akan memiliki fasilitas convention center yang dilengkapi dengan ruang pameran kerajinan.
Ny Putri Koster menuturkan, nantinya tidak hanya kerajinan Bali yang bisa berpameran di sana, tetapi juga kerajinan dari seluruh wilayah Nusantara.
“Kami ingin Pusat Kebudayaan Bali menjadi etalasenya produk kerajinan Nusantara. Tenun harus ditenun di daerah asal, dipasarkan ke seluruh Nusantara, dan dipakai seluruh dunia. Dengan demikian menenun akan menjadi pekerjaan yang bergengsi dan menjanjikan yang dapat memberi penghasilan dan kesejahteraan bagi penenunnya, sehingga ke depannya kerajinan bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah di samping pariwisata dan pertanian,” ujar Ny Putri Koster.
Hal itu dikemukakan Ny Putri Koster saat menerima kunjungan Bupati Bulukumba, Sulawesi Selatan, Andi Muhtar Ali Yusuf beserta Ketua Dekranasda Bulukumba Ny Andi Herfida Attas, di Pameran IKM Bali Bangkit, Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar, Selasa (13/12).
Ny Putri Koster menjelaskan, Pameran IKM Bali Bangkit mulai dilaksanakan pada 2021, di mana pada saat itu pandemi Covid-19 melanda dunia dan berimbas sangat signifikan terhadap perekonomian Bali termasuk di dalamnya para perajin. Pameran IKM Bali Bangkit memberi ruang secara gratis bagi para perajin untuk memamerkan hasil kerajinannya sepanjang tahun.
“Di samping itu wadah kecil ini juga kami gunakan sebagai tempat untuk melakukan pengawasan dan pembinaan kepada para perajin, baik terkait peningkatan sumber daya manusia, peningkatan mutu kerajinan, serta pemasaran produk,” ujar Ny Putri Koster.
Perempuan yang akrab disapa Bunda Putri, ini menambahkan, melalui pelaksanaan pameran, di samping para perajin tetap bergeliat di tengah sulitnya ekonomi akibat pandemi, Dekranasda Provinsi Bali juga menemukan berbagai permasalahan yang selama ini dihadapi oleh para perajin yang salah satunya adalah beredarnya kain tenun Bali di pasaran yang tidak ditenun oleh perajin Bali melainkan ditenun di luar Bali.
“Tentu saja hal ini tidak bisa kita biarkan, di mana tidak saja peredaran uang mengalir ke luar Bali tetapi hal ini juga mengancam keberlangsungan para perajin. Jika dibiarkan, perajin menjadi malas menenun karena produknya tidak laku di pasaran dan pasar akan dipenuhi dengan hasil tenun dari luar dan akhirnya lama kelamaan tidak ada lagi penenun dan warisan leluhur kita akan hilang,” ungkap Ny Putri Koster.
Melalui pameran IKM Bali Bangkit, Dekranasda Bali mengedukasi para pelaku UMKM maupun pembeli untuk menjual produk tenun yang ditenun oleh para penenun Bali, demikian pula kepada pembeli untuk selalu membeli produk-produk tenun yang ditenun asli oleh perajin Bali. Dengan demikian, para perajin akan bergeliat, semakin kreatif dan kesejahteraan para perajin meningkat dan ekonomi Bali juga semakin baik.
Pendamping orang nomor satu di Bali ini menambahkan, dari pelaksanaan pameran yang berlangsung sepanjang tahun, hasil yang didapatkan para perajin sangat signifikan. Di tahun 2021 tercatat selama satu tahun omzet penjualan mencapai Rp 20 miliar atau rata-rata sekitar Rp 2 miliar per bulan.
Hal tersebut tentu saja memberi angin segar bagi para perajin dan memantik semangat mereka untuk terus berkarya dan berkreativitas, sekaligus melestarikan warisan nenek moyang.
“Baik para perajin maupun para pelaku UMKM selalu kami ingatkan untuk menjual produk yang berkualitas dengan harga yang pantas,” imbuh Ny Putri Koster.
Ny Andi Herfida Attas dalam sambutannya menyampaikan kunjungannya kali ini ke Provinsi Bali untuk melihat langsung bagaimana Bali yang terkenal dengan pariwisatanya, juga kaya akan ragam produk kerajinan yang sangat bagus, unik, berkualitas tinggi, dan terkenal di mancanegara.
Dengan ragam kekayaan kerajinan yang dimiliki, pihaknya ingin mengetahui dan belajar dari Bali bagaimana Dekranasda Bali memberdayakan UMKM, meningkatkan kualitas produknya sekaligus pemasaran produk kerajinannya.
Dia juga berharap dari kunjungan kali ini dapat mengetahui kiat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga para perajin bisa terus berkreativitas dan mampu bertahan di tengah gempuran arus globalisasi.
Dengan demikian para perajin Bulukumba yang terkenal dengan perajin daun lontar dan tenun kajang dan tenun bira, dapat meningkatkan kualitas produknya sehingga penjualan makin meningkat dan kesejahteraan perajin juga terangkat.
Bupati Bulukumba juga menyampaikan dukungannya atas pembangunan Pusat Kebudayaan Bali yang akan menjadi tempat etalase bagi produk kerajinan Nusantara. Menurutnya hal tersebut merupakan langkah yang sangat baik, lantaran Bali sudah sangat terkenal di seluruh dunia, sehingga dengan adanya etalase produk kerajinan Nusantara di Bali, maka produk kerajinan dari para perajin seluruh Indonesia akan semakin dikenal tidak hanya bagi warga Indonesia tetapi juga seluruh dunia. *cr78
Ny Putri Koster menuturkan, nantinya tidak hanya kerajinan Bali yang bisa berpameran di sana, tetapi juga kerajinan dari seluruh wilayah Nusantara.
“Kami ingin Pusat Kebudayaan Bali menjadi etalasenya produk kerajinan Nusantara. Tenun harus ditenun di daerah asal, dipasarkan ke seluruh Nusantara, dan dipakai seluruh dunia. Dengan demikian menenun akan menjadi pekerjaan yang bergengsi dan menjanjikan yang dapat memberi penghasilan dan kesejahteraan bagi penenunnya, sehingga ke depannya kerajinan bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah di samping pariwisata dan pertanian,” ujar Ny Putri Koster.
Hal itu dikemukakan Ny Putri Koster saat menerima kunjungan Bupati Bulukumba, Sulawesi Selatan, Andi Muhtar Ali Yusuf beserta Ketua Dekranasda Bulukumba Ny Andi Herfida Attas, di Pameran IKM Bali Bangkit, Taman Budaya Provinsi Bali, Denpasar, Selasa (13/12).
Ny Putri Koster menjelaskan, Pameran IKM Bali Bangkit mulai dilaksanakan pada 2021, di mana pada saat itu pandemi Covid-19 melanda dunia dan berimbas sangat signifikan terhadap perekonomian Bali termasuk di dalamnya para perajin. Pameran IKM Bali Bangkit memberi ruang secara gratis bagi para perajin untuk memamerkan hasil kerajinannya sepanjang tahun.
“Di samping itu wadah kecil ini juga kami gunakan sebagai tempat untuk melakukan pengawasan dan pembinaan kepada para perajin, baik terkait peningkatan sumber daya manusia, peningkatan mutu kerajinan, serta pemasaran produk,” ujar Ny Putri Koster.
Perempuan yang akrab disapa Bunda Putri, ini menambahkan, melalui pelaksanaan pameran, di samping para perajin tetap bergeliat di tengah sulitnya ekonomi akibat pandemi, Dekranasda Provinsi Bali juga menemukan berbagai permasalahan yang selama ini dihadapi oleh para perajin yang salah satunya adalah beredarnya kain tenun Bali di pasaran yang tidak ditenun oleh perajin Bali melainkan ditenun di luar Bali.
“Tentu saja hal ini tidak bisa kita biarkan, di mana tidak saja peredaran uang mengalir ke luar Bali tetapi hal ini juga mengancam keberlangsungan para perajin. Jika dibiarkan, perajin menjadi malas menenun karena produknya tidak laku di pasaran dan pasar akan dipenuhi dengan hasil tenun dari luar dan akhirnya lama kelamaan tidak ada lagi penenun dan warisan leluhur kita akan hilang,” ungkap Ny Putri Koster.
Melalui pameran IKM Bali Bangkit, Dekranasda Bali mengedukasi para pelaku UMKM maupun pembeli untuk menjual produk tenun yang ditenun oleh para penenun Bali, demikian pula kepada pembeli untuk selalu membeli produk-produk tenun yang ditenun asli oleh perajin Bali. Dengan demikian, para perajin akan bergeliat, semakin kreatif dan kesejahteraan para perajin meningkat dan ekonomi Bali juga semakin baik.
Pendamping orang nomor satu di Bali ini menambahkan, dari pelaksanaan pameran yang berlangsung sepanjang tahun, hasil yang didapatkan para perajin sangat signifikan. Di tahun 2021 tercatat selama satu tahun omzet penjualan mencapai Rp 20 miliar atau rata-rata sekitar Rp 2 miliar per bulan.
Hal tersebut tentu saja memberi angin segar bagi para perajin dan memantik semangat mereka untuk terus berkarya dan berkreativitas, sekaligus melestarikan warisan nenek moyang.
“Baik para perajin maupun para pelaku UMKM selalu kami ingatkan untuk menjual produk yang berkualitas dengan harga yang pantas,” imbuh Ny Putri Koster.
Ny Andi Herfida Attas dalam sambutannya menyampaikan kunjungannya kali ini ke Provinsi Bali untuk melihat langsung bagaimana Bali yang terkenal dengan pariwisatanya, juga kaya akan ragam produk kerajinan yang sangat bagus, unik, berkualitas tinggi, dan terkenal di mancanegara.
Dengan ragam kekayaan kerajinan yang dimiliki, pihaknya ingin mengetahui dan belajar dari Bali bagaimana Dekranasda Bali memberdayakan UMKM, meningkatkan kualitas produknya sekaligus pemasaran produk kerajinannya.
Dia juga berharap dari kunjungan kali ini dapat mengetahui kiat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga para perajin bisa terus berkreativitas dan mampu bertahan di tengah gempuran arus globalisasi.
Dengan demikian para perajin Bulukumba yang terkenal dengan perajin daun lontar dan tenun kajang dan tenun bira, dapat meningkatkan kualitas produknya sehingga penjualan makin meningkat dan kesejahteraan perajin juga terangkat.
Bupati Bulukumba juga menyampaikan dukungannya atas pembangunan Pusat Kebudayaan Bali yang akan menjadi tempat etalase bagi produk kerajinan Nusantara. Menurutnya hal tersebut merupakan langkah yang sangat baik, lantaran Bali sudah sangat terkenal di seluruh dunia, sehingga dengan adanya etalase produk kerajinan Nusantara di Bali, maka produk kerajinan dari para perajin seluruh Indonesia akan semakin dikenal tidak hanya bagi warga Indonesia tetapi juga seluruh dunia. *cr78
Komentar