Limpahan Banjir Lumpur Proyek Shortcut, Tutup Jalan dan Halaman Warga
Karena air bercampur lumpur dari galian shortcut tidak bisa tertampung seluruhnya di saluran air.
SINGARAJA, NusaBali
Keluarga Komang Budiarta, warga Banjar Dinas Pererenan Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sawan, Buleleng, tidak bisa berbuat banyak. Rumahnya selalu menjadi korban limpahan banjir lumpur dari material galian shortcut titik 8.
Banjir lumpur memenuhi halaman rumahnya setelah menutup akses jalan kawasan pangkung dalem. Kondisi seperti itu tidak hanya terjadi Selasa (13/12) saat hujan deras mengguyur. Namun, sudah berkali-kali dan hampir setiap hujan deras. Bahkan pagar rumah sempat jebol, lumpur pun masuk dan menggenangi seisi rumahnya yang lebih rendah dari jalan raya pangkung dalem.
Perbekel Desa Gitgit Putu Arcana, dihubungi Rabu (14/12) kemarin, mengatakan kondisi banjir lumpur Selasa lalu cukup parah. Sebab ketebalan lumpur yang menutup akses jalan setinggi betis orang dewasa. Banjir lumpur yang mengalir di saluran air volumenya terlalu besar sehingga meluap ke jalan raya dan rumah warganya. Material lumpur juga disertai batu-batu. Sehingga akses jalan alternatif Gitgit-Wanagiri itu tidak dapat dilalui.
“Setiap hujan deras satu jam keatas pasti selalu begini. Karena air bercampur lumpur dari galian shortcut tidak bisa tertampung seluruhnya di saluran air, gorong-gorongnya hanya satu,” kata Arcana.
Menurutnya, sejak awal Pemdes Gitgit mengusulkan kepada pelaksana proyek agar menambah gorong-gorong di lokasi banjir lumpur. Menurutnya di Desa Gitgit yang terdampak langsung proyek shortcut ada 4 titik yang menjadi saluran air. Namun tiga di antaranya aman karena sudah dibuatkan dua gorong-gorong.
“Sisa satu titik ini saja yang hanya satu gorong-gorong. Kami sudah usulkan ke pelaksana proyek. Mereka sih belum menyanggupi, bahasanya mau verifikasi dulu. Kalau diabaikan, ya kami akan ngotot saja dibuatkan. Minimal 2 gorong-gorong lah dibuatkan di sana, kalau perlu 4 gorong-gorong, supaya tidak kejadian terus warga kami terdampak banjir lumpur,” tegas dia.
Sementara itu, atas peristiwa itu pelaksana proyek shortcut menurunkan satu unit alat berat untuk membersihkan material lumpur yang menutup jalan, Rabu (14/12) pagi kemarin. Akses jalan pangkung dalem pun sudah dapat dilintasi kembali Rabu siang.*k23
Banjir lumpur memenuhi halaman rumahnya setelah menutup akses jalan kawasan pangkung dalem. Kondisi seperti itu tidak hanya terjadi Selasa (13/12) saat hujan deras mengguyur. Namun, sudah berkali-kali dan hampir setiap hujan deras. Bahkan pagar rumah sempat jebol, lumpur pun masuk dan menggenangi seisi rumahnya yang lebih rendah dari jalan raya pangkung dalem.
Perbekel Desa Gitgit Putu Arcana, dihubungi Rabu (14/12) kemarin, mengatakan kondisi banjir lumpur Selasa lalu cukup parah. Sebab ketebalan lumpur yang menutup akses jalan setinggi betis orang dewasa. Banjir lumpur yang mengalir di saluran air volumenya terlalu besar sehingga meluap ke jalan raya dan rumah warganya. Material lumpur juga disertai batu-batu. Sehingga akses jalan alternatif Gitgit-Wanagiri itu tidak dapat dilalui.
“Setiap hujan deras satu jam keatas pasti selalu begini. Karena air bercampur lumpur dari galian shortcut tidak bisa tertampung seluruhnya di saluran air, gorong-gorongnya hanya satu,” kata Arcana.
Menurutnya, sejak awal Pemdes Gitgit mengusulkan kepada pelaksana proyek agar menambah gorong-gorong di lokasi banjir lumpur. Menurutnya di Desa Gitgit yang terdampak langsung proyek shortcut ada 4 titik yang menjadi saluran air. Namun tiga di antaranya aman karena sudah dibuatkan dua gorong-gorong.
“Sisa satu titik ini saja yang hanya satu gorong-gorong. Kami sudah usulkan ke pelaksana proyek. Mereka sih belum menyanggupi, bahasanya mau verifikasi dulu. Kalau diabaikan, ya kami akan ngotot saja dibuatkan. Minimal 2 gorong-gorong lah dibuatkan di sana, kalau perlu 4 gorong-gorong, supaya tidak kejadian terus warga kami terdampak banjir lumpur,” tegas dia.
Sementara itu, atas peristiwa itu pelaksana proyek shortcut menurunkan satu unit alat berat untuk membersihkan material lumpur yang menutup jalan, Rabu (14/12) pagi kemarin. Akses jalan pangkung dalem pun sudah dapat dilintasi kembali Rabu siang.*k23
Komentar