Siswa SDN 4 Subagan Perangi Sampah Plastik
AMLAPURA, NusaBali
331 siswa SDN 4 Subagan, Kecamatan Karangasem antusias mengikuti sosialisasi memerangi sampah plastik.
Sosialisasi dari DKLH (Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup) Provinsi Bali. SD ini sebagai Duta Ban The Big 5 Provinsi Bali tentang Lingkungan Bebas Sampah Plastik, mewakili Karangasem. Anak-anak SD setempat siap memerangi sampah plastik dengan pemilahan dan pengolahan di sekolah. Kasek SDN 4 Subagan Ni Wayan Sri Widiantari yang mengoordinasikan acara itu, saat mendapatkan paparan dari DKLH Provinsi Bali dan Ban the Big 5 Provinsi Bali di SDN 4 Subagan, Jalan Ahmad Yani Amlapura, Rabu (14/12).
Hadir, tenaga penyuluh DKLH Provinsi Bali Goantika, tenaga penyuluh Dinas Lingkungan Hidup Karangasem Ni Luh Arik Adianti dan dari Ban the Big 5, Diah Darmayanti. Dia lebih banyak memberikan edukasi kepada ratusan siswa SDN 4 Subagan. Mulai dari memperkenalkan program Ban the Big 5, yang di dalamnya memberikan pesan agar melakukan penolakan sampah plastik lima jenis, kantong, sedotan, sachet, styrofoam, dan microbead.
Diah memaparkan agar bersama-sama memerangi lima jenis sampah, dengan cara memilah sampah organik dan anorganik. Sampah organik bisa jadikan kompos, dan anorganik didaur ulang. Sebab, jika membebani kepada petugas kebersihan mengangkut semua sampah ke TPA (tempat pemrosesan akhir), maka menimbulkan masalah, mencemari lingkungan. Dengan mengubur semua sampah plastik, kurun waktu puluhan tahun terurai jadi mikroplastik, juga mencemari struktur tanah, sumber air. Kata dia, mengonsumsi air tercemar mikroplastik akan menyebabkan kanker.
Diah juga mengecek siswa yang telah membawa minuman pakai tumbler, dan yang belum bawa tumbler, bagi yang belum bawa tumbler agar nanti menggunakan tumbler biar air minumnya sehat. Apalagi SDN 4 Subagan jadi sekolah percontohan, dalam memerangi sampah plastik sekali pakai.
Selanjutnya Diah mengajak siswa berdiskusi untuk mengecek sejauh mana pemahaman siswa telah melakukan penanganan sampah plastik. "Apa bahaya dari sampah plastik?" tanya Diah.
Siswi kelas IVB Ni Komang Puspita Sari, langsung maju ke depan dan menjawab dengan tegas. "Bahaya sampah plastik, menyebabkan banjir," jelas Puspita Sari.
Diah kemudian mengingatkan dalam waktu dekat menggelar jambore dalam upaya memerangi sampah plastik. Pesertanya dari Duta Ban teh Big 5, di Bali ada 20 SD, masing-masing nanti mewakili sekolah, sebanyak 5 siswa.
Penyuluh dari DKPLH Bali Goantika mengakui, sampah plastik musuh bersama, sangat kompleks. "Makanya dalam memerangi sampah plastik perlu bersinergi, sementara sasarannya sekolah-sekolah, agar lebih mudah menyosialisasikan tata cara memerangi sampah plastik," jelasnya.
Kasek SDN 4 Subagan Ni Wayan Sri Widiantari, mengapresiasi atas kedatangan dari DKLH Bali dan Ban the Big 5, sehingga siswa punya wawasan terkait bahaya sampah plastik dan cara penangananya.*k16
Komentar