Peternak Bandeng Curhat Kesulitan Pupuk
Warga Lapor Nelayan Pakai Pukat Harimau
SINGARAJA, NusaBali
Kelompok peternak budidaya bandeng di Banjar Dinas Yeh Biu Kelod, Desa Patas, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk ZA (Zwavelzure Amonium) dan pupuk urea.
Warga juga mengeluhkan keberadaan tambak udang yang diduga membuang limbah sembarangan dan mencemari udara sekitar, hingga nelayan yang disinyalir menggunakan pukat harimau.
Keluhan tersebut disampaikan langsung kepada Kapolres Buleleng, AKBP I Made Dhanuardana dalam pertemuan 'Jumat Curhat' di Pesisir Pantai Banjar Dinas Yeh Biu Kelod, Desa Patas, Gerokgak Jumat (23/12) pagi. "Sudah harga mahal, sulit lagi untuk mendapatkan (pupuk ZA dan pupuk urea)," ujar Jainul, salah seorang perwakilan kelompok peternak budidaya bandeng.
Dalam pertemuan itu, salah seorang warga pesisir Banjar Dinas Yeh Biu Kelod juga mengeluhkan adanya salah satu tambak udang di daerah Tegal Sari yang diduga membuang air limbah tambak sembarangan. Limbah ini dianggap mencemari lingkungan karena bau tak sedap. "Seharusnya limbah yang dibuang bisa difilter dahulu sehingga tidak bau," ucap Mursalin, salah seorang warga.
Warga lainnya yang juga seorang nelayan, Nasarudin, melaporkan adanya nelayan yang disinyalir menggunakan pukat harimau untuk mencari ikan sehingga dapat merugikan nelayan-nelayan yang lain. Padahal alat tangkap ini sudah resmi dilarang Kementrian Kelautan dan Perikanan RI karena bisa merusak lingkungan.
Menanggung curhatan masyarakat tersebut, Kapolres AKBP Dhanu mengaku akan meneruskan keluhan kelompok peternak bandeng terkait kesulitan mendapatkan pupuk ZA dan urea. Ketersediaan pupuk ini akan dikordinasikan dan dikomunikasikn langsung dengan Pj Bupati Buleleng, terkait hambatan penyaluran pupuk tersebut.
Untuk laporan adanya limbah yang dibuang ke laut dan mencemari udara, pihaknya meminta Kapolsek Gerokgak, Kompol Ketut Suaka Purnawasa, untuk segera menindaklanjuti dengan berkomunikasi ke pemilik tambak.
"Terkait laporan keberadaan nelayan yang diduga menangkap ikan menggunakan pukat harimau, nantinya Sat Polairud segera menindaklanjuti. Di samping itu, Sat Polairud akan melakukan patroli laut di lokasi yang diduga nelayan menangkap ikan dengan menggunakan pukat harimau," katanya. *mz
1
Komentar