Harga Telur Ayam Melonjak, Mendag Bakal Subsidi Ongkir
JAKARTA, NusaBali - Menteri Perdagangan Zulikifli Hasan (Mendag Zulhas) mengatakan, pihaknya akan memberikan subsidi ongkos kirim (ongkir) kepada pemasok telur ayam jika harga komoditas tersebut terus melonjak.
Zulhas tidak menampik harga telur ayam belakangan ini terus naik lantaran permintaan telur ayam yang juga tinggi."Memang naik sedikit (harga telur ayam) karena permintaannya naik. Ngerem permintaan kan enggak bisa. Sementara supplier-nya kan kita enggak bisa. Jadi kalau tinggi sekali mungkin paling nanti ongkosnya kita tanggung sehingga harganya enggak naik," ujarnya saat ditemui di Jakarta, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (14/12).
Adapun untuk besaran nominal subsidinya, Zulhas belum bisa menyebutkan.
"Jadi ongkosnya telur itu, misal dari Blitar entah dari mana-mana, dikirim ke tempat lain jauh, nah ongkosnya yang kita tanggung sehingga harganya bisa turun lagi," imbuh Zulhas.
Kenaikan harga telur ini juga diamini oleh Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Ketua Bidang Organisasi DPP IKAPPI Teguh Stiawan menyebutkan, per hari Selasa (13/12), harga telur ayam sudah tembus ke Rp 35.000 per kilogram.
"Telur itu dari Rp 32.000 saat ini jadi Rp 35.000. Kemudian ayam Rp 35.000 - Rp 40.000, daging Rp 135.000 - Rp 142.000," ujarnya.
Dengan adanya kenaikan tersebut, dia meminta pemerintah untuk menjaga dan memastikan stok terjaga dengan baik di pasar tradisional sehingga pada perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 kenaikannya tidak siginifikan.
"Kita tahu bahwa kenaikan permintaan itu biasanya terjadi di awal tanggal 20 Desember, tapi saat ini beberapa komoditas permintaan belum tinggi dan harga komoditas sudah naik. Ini juga yang menimbulkan inflasi dan itu juga yang akan mempengaruhi data beli masyarakat kita ke depan," ujar dia. *
Komentar