nusabali

Diterjang Angin, Lapak Pedagang Rusak

  • www.nusabali.com-diterjang-angin-lapak-pedagang-rusak

MANGUPURA, NusaBali
Hujan deras disertai angina kencang mengakibatkan lapak pedagang yang ada di Pantai Kuta rusak.

Selain itu sejumlah pohon bertumbangan termasuk papan reklame kecil beberapa tempat usaha. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Project Manager Tunas Jaya Sanur (TJS) - Bianglala KSO, Nyoman Agus Sandika dikonfirmasi via telepon, membenarkan cuaca ekstrem yang belakangan terjadi membuat sejumlah lapak pedagang di Pantai Kuta rusak. “Lapak pedagang itu diterpa angin kencang,” kata Sandika saat dikonfirmasi Minggu (25/12).

Lantaran masih menjadi tanggung jawab rekanan, sehingga kerusakan lapak pedagang langsung diperbaiki. “Kami berencana akan memperkokoh bagian fondasinya, sehingga bisa lebih kokoh,” ucap Sandika.

Di samping itu, cuaca ektrem juga membuat pihaknya sempat kesulitan menaikkan Patung Dewa Baruna ke atas bangunan Tsunami Shelter yang berlokasi di area Pura Segara. Kondisi itu sempat molor selama dua hari, karena mempertimbangkan teknis keselamatan di lapangan. Patung itu baru bisa dinaikkan Sabtu (24/12) sore, saat kondisi angin mulai melandai. “Kalau itu kita paksakan naik pas angin kencang, risikonya tinggi. Jadi kita harus menunggu momen, agar kondisinya benar-benar aman,” tegasnya.

Ketua Satgas Pantai Kuta I Wayan Sirna, mengatakan cuaca ekstrem sudah muncul sejak Rabu (21/12) sore sekitar pukul 18.00 Wita. Pada malam hari pukul 21.30 Wita, kondisi angin kembali meningkat dan bisa dibilang menjadi puncaknya saat itu. Alhasil pada Kamis (22/12) pagi, sejumlah tenda pedagang Pasar Seni Kuta mengalami kerusakan. Pada Jumat (23/12) malam, kondisi angin kembali mengalami peningkatan, hingga membuat sejumlah lapak pedagang terjatuh dan mengalami kerusakan. Kondisi itu juga mengakibatkan rak tempat papan surfing yang berada di pinggir pantai terseret ombak. Saat itu cuaca ekstrem juga dibarengi gelombang air laut setinggi 2 hingga 2,5 meter, karena bertepatan dengan tilem (bulan mati). “Kondisi ini memang lumrah terjadi pada saat puncak musim hujan. Kami sudah melapor kepada Desa Adat selaku pengelola Pantai Kuta,” katanya.

Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista membenarkan adanya sejumlah kerusakan akibat cuaca buruk yang terjadi belakangan ini. Selain ada sejumlah pohon tumbang, kata Wasista juga ada beberapa plang nama yang roboh. Bahkan lokasi relokasi pedagang Pasar Seni Kuta juga mengalami kerusakan pada bagian tenda akibat terhempas angin. Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pedagang untuk mengembalikan barang-barangnya, sambil menunggu kondisi cuaca kembali mereda. “Semoga Pasar Seni Kuta yang baru bisa selesai akhir tahun ini. Dengan demikian para pedagang bisa segera menempati lokasi baru dengan lebih nyaman,” katanya. *dar

Komentar