Kecelakaan Pick Up Muat Pekerja Proyek, Dua Orang Meninggal Dunia
NEGARA, NusaBali - Dua dari 9 orang korban kecelakaan pick up bermuatan pekerja proyek di Jalan Umum Denpasar – Gilimanuk, Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat (16/12), meninggal dunia.
Kedua korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di ICU RSU Negara, Sabtu (17/12).
Informasi yang dihimpun, dua korban meninggal dunia adalah I Gede Arsana, 47, asal Lingkungan Pancardawa, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, dan I Putu Arta Sedana, 27, asal Lingkungan Pangkung Gayung, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara. Korban I Gede Arsa dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu dinihari kemarin pada sekitar pukul 03.40 Wita. Sedangkan korban I Putu Arta Sedana meninggal dunia pada sekitar pukul 05.40 Wita.
Direktur RSU Negara dr Ni Putu Eka Indrawati, mengatakan dua orang yang meninggal dunia tersebut merupakan korban yang mengalami cedera kepala berat (CKB). Sebelumnya, dua korban hendak dirujuk ke RSUP Prof dr IGNG Ngoerah (RSUP Sanglah), Denpasar. Namun kedua korban yang sempat dirawat di ruang ICU RSU Negara itu sudah tidak dapat tertolong.
“Keduanya meninggal di ICU. Atas nama I Gede Arsana meninggal pukul 03.40 Wita, dan jenazah sudah dibawa keluarga ke Singaraja (Buleleng). Menyusul I Putu Arta Sedana meninggal pukul 05.30 Wita, jenazahnya juga sudah diambil keluarga,” ujar Eka Indrawati.Selain 2 orang korban meninggal dunia, dari 9 orang korban dalam kecelakaan pick up pada Jumat pagi lalu, ada 5 korban yang masih dirawat di RSU Negara hingga Sabtu siang kemarin. Kelima korban tersebut, atas nama I Putu Suastika (keluhan sakit pada dada), I Kadek Sutama Yasa (keluhan sakit pada pinggang), Ni Luh Deniasih (keluhan sakit pada tangan kiri), Ni Ketut Istri Ayu (keluhan sakit pada kedua kaki), dan Ni Luh Sumardi (luka pada dahi).
Sementara 2 korban lainnya sudah diizinkan pulang. Dua orang korban yang sama-sama diketahui hanya mengalami luka lecet adalah I Putu Murdiasa yang juga sopir pick up, dan korban atas nama I Ketut Sumadi.
Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Aan Saputra saat dikonfirmasi terpisah, Sabtu kemarin, menyatakan sudah mendengar informasi dua korban yang meninggal dunia tersebut. Menurut AKP Aan, peristiwa itu seharusnya bisa dijadikan pelajaran bersama terkait bahayanya kendaraan bak terbuka/kendaraan barang apabila digunakan mengangkut orang.
“Sudah sering kami ingatkan. Kalau kendaraan barang jangan ngangkut orang, karena berbahaya. Jangan mentang-mentang tidak ada penilangan jadi seenaknya. Sekarang buktinya ada yang sampai meninggal dunia. Kan sayang sekali nyawa melayang,” ujar AKP Aan.
Saat ini, AKP Aan masih melakukan pendalaman untuk proses hukum terhadap kasus kecelakaan out of control (OC) pick up tersebut. Rencananya, pihaknya juga akan mengadakan gelar perkara untuk menentukan ada dan tidaknya pihak yang dipersangkakan dalam kasus kecelakaan tersebut. “Kita akan gelarkan (gelar perkara) dulu. Kalau memenuhi unsur-unsur, kita proses sesuai aturan,” ucap AKP Aan.
Seperti diberitakan sebelumnya, satu unit mobil pick up nopol DK 8067 WT mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Umum Denpasar–Gilimanuk, Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat (16/13) sekitar pukul 07.30 Wita. Pick up bermuatan 8 orang buruh pekerja proyek irigasi, itu menabrak pohon perindang dan terjungkal ke sawah.
Kecelakaan OC pick up itu, terjadi karena diduga kurang hati-hatinya sopir saat melewati jalan tikungan landai ke kanan di TKP. Saat kejadian itu, diketahui terjadi hujan gerimis dengan kondisi jalan yang basah dan licin. Akibat kecelakaan itu, pick pun berakhir dalam kondisi ringsek dan 9 korban (sopir dan 8 penumpang) mengalami sejumlah luka sehingga harus dilarikan ke RSU Negara. 7 ode
Komentar