Diperpa Surati Perbekel dan Lurah
Untuk Mendata Lokasi Pemotongan Babi Jelang Galungan
MANGUPURA, NusaBali
Sebagai tindak lanjut rencana pemeriksaan kesehatan babi jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, melayangkan surat resmi kepada seluruh perbekel dan lurah.
Surat dilayangkan untuk mendata lokasi pemotongan babi di wilayah masing-masing. “Surat sudah kami kirim ke perbekel dan lurah, nanti perbekel dan lurah akan mendata lokasi mana saja dilakukan pemotongan babi. Dari sana tim akan dikerahkan ke lokasi pemotongan untuk memeriksa kesehatannya,” ujar Kadis Pertanian Badung I Wayan Wijana, Senin (26/12).
Dikatakan tim yang akan dikerahkan untuk memeriksa kesehatan babi sudah terbentuk. Rencana pemeriksaan akan dimulai pada 30 Desember 2022, diawali dengan pemeriksaan postmortem. Selanjutnya pada H-1 sebelum hari raya tim juga akan turun melakukan pemeriksaan antermortem, demi memastikan apakah daging yang telah dipotong layak dikonsumsi atau tidak. “Kami ingin memastikan masyarakat mengkonsumsi daging yang sehat, tidak terkontaminasi penyakit tertentu,” tegas mantan Kabag Organisasi dan Tata Laksana Setda Badung ini.
Dalam pengecekan kondisi kesehatan babi ini, sedikitnya 60 tim akan diterjunkan, mulai dari dokter hewan, fungsional veteriner, serta dibantu dari kalangan mahasiswa. “Sekali lagi upaya ini untuk memastikan babi aman untuk dikonsumsi,” tegasnya sembari menyebut jumlah populasi babi di Badung saat ini 24.082 ekor, sedangkan kebutuhan untuk hari raya sekitar 2.000 ekor.
Sebelumnya, Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali Ketut Hary Suyasa, mengatakan stok babi di Bali sangat melimpah, bahkan jumlah babi yang akan dipotong saat ini meningkat dari hari raya sebelumnya.
“Kalau melihat perekonomian saat ini, babi yang dipotong lebih banyak dari pada momen hari raya sebelumnya. Namun berapa jumlahnya saya belum berani memastikan,” katanya.
Pria asal Abiansemal Badung ini menambahkan, momentum Hari Raya Galungan sangat ditinggu-tunggu oleh para peternak. Pasalnya saat Galungan banyak babi yang dijual untuk dipotong. “Berbeda dengan hari raya yang lain, Nyepi misalkan, jumlah babi yang dipotong sedikit,” bebernya.
Disinggung harga babi di pasaran, Suyasa mengaku untuk babi hidup berada dikisaran Rp 42.000 sampai Rp 43.000 per kilogram. Namun pihaknya memastikan harga tersebut masih dijangkau oleh masyarakat. *asa
Komentar