Cuaca Buruk, Nelayan Selamatkan Alat Tangkap
TABANAN, NusaBali
Cuaca buruk menyebabkan nelayan di Tabanan tak melaut. Mereka sudah tak melaut sejak 10 hari. Bahkan dengan kondisi cuaca saat ini nelayan memilih mengamankan jukungnya dari bibir pantai.
Seperti diungkapkan Nyoman Tama. Nelayan asal Banjar Yen Gangga, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan ini mengaku sudah 10 hari tak melaut karena cuaca buruk. "Tidak ada yang berani melaut cuacanya jelek," akunya, Senin (26/12).
Dampak dari cuaca buruk ini, para nelayan pun harus memindahkan jukungnya sejauh 10 meter dari bibir pantai. Ini dilakukan agar jukung tak rusak dan yang terpenting supaya tidak hanyut. "Saya setiap hari mengecek takut jukung hanyut," jelasnya.
Menurutnya jika kehilangan jukung ataupun rusak sama dengan kehilangan pekerjaan. Apalagi harga jukung saat ini senilai Rp 25 juta, belum lagi harga mesin tempel yang mencapai Rp 30 juta. "Biar tidak rugi makanya sering cek kena ombak apa tidak," terang Tama.
Dia berharap kondisi cuaca yang buruk saat ini tidak berlangsung lama. Bila lama maka tak bisa melaut dan memenuhi kebutuhan harian keluarganya. Apalagi dalam dua minggu ke depan akan ada hari suci Galungan dan Kuningan. "Mudah-mudahan cuaca ini segera berlalu. Saya sekarang pergi ke sawah sembari menunggu cuaca kembali normal," katanya.
Sementara itu terpisah Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Tabanan, I Ketut Arsana Yasa mengatakan sudah mengimbau nelayan Tabanan untuk tak melaut. Apalagi potensi cuaca buruk di selatan Bali diprediksi masih bisa berlangsung sampai 11 Januari 2023 mendatang. "Kami juga sudah minta para nelayan amankan sarana tangkap agar tidak hanyut. Selalu cek ke tempat parkir agar jukung ataupun alat tangkap tidak hanyut akibat cuaca sekarang," ujarnya.
Dia menambahkan semasih nelayan tak bisa melaut, mereka ada yang pergi ke sawah dan membuat alat tangkap seperti bubu. Ketika cuaca sudah membaik maka alat tangkap ini dijual ke nelayan lain. "Jadi nahan diri dulu, karena cuaca sedang tidak bersahabat," tandas Arsana Yasa. *des
Komentar