Buku Cerita Berbasis STEAM Penting untuk Anak
DENPASAR, NusaBali
Balai Bahasa Provinsi Bali menggelar kegiatan bincang literasi bertajuk ‘Penulisan Cerita Anak Berbasis Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics (STEAM), bertempat di Aula Saraswati Balai Bahasa Provinsi Bali, Jalan Trengguli I, Denpasar, Selasa (27/12).
STEAM penting diperkenalkan sejak dini kepada anak di tengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ahli sastra anak Dr Murti Bunanta MA selaku narasumber menyampaikan bahwa cerita anak saat ini idealnya mengandung muatan STEAM. Dia menekankan bahwa penulisan buku berbasis STEAM harus dibarengi dengan pemanfaatan buku secara efektif dengan membuat berbagai proyek dan mengimplementasikannya dalam berbagai kegiatan, seperti mendongeng, bermain teater, menuliskan kembali cerita, dan kegiatan literasi lainnya agar mencapai hasil yang optimal.
“Hal ini sejalan dengan perkembangan zaman sekaligus menyiapkan anak menghadapi lingkungan kehidupannya saat ini yang sarat dengan modernitas, tetapi tidak meninggalkan nilai luhur budaya lokal,” ucapnya.
Murti Bunanta juga menekankan bacaan yang baik pada umumnya tercipta bukan karena ingin 'mengedukasikan' atau memberi wejangan pada anak. Penulis buku anak ini menganjurkan para penulis untuk menjadi seorang 'observer' dan menuliskan pengalaman atau inspirasi yang didapat waktu mengamati sesuatu untuk berbagi, bukan untuk memaksa pembaca mengikuti pendapat penulis.
Dikatakannya, penulis dapat mengambil inspirasi tulisan dari berbagai macam bacaan berbasis STEAM, seperti misalnya biografi tentang penemu, ilmuwan, pelaku seni, dan pencipta hal baru. Selain bisa dari ilmu pengetahuan kedokteran, biologi, lingkungan hidup, ilmu kelautan dan perikanan (oseanografi), pertanian, kehutanan, zoologi (ilmu hewan), entomologi (serangga), hingga paleontologi (fosil, dinosaurus).
“Memanfaatkan buku secara efektif menjadikan anak kreatif. Kreatif berpikir, kreatif menulis, kreatif dalam berkesenian, kreatif dalam mencipta, kreatif dalam berbahasa, mandiri, dan dapat memecahkan masalah,” tandas Murti Bunanta.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Bali Dr Herawati SS,MA, menyampaikan bincang literasi merupakan salah satu kegiatan dalam rangka optimalisasi program kebahasaan dan kesastraan yang menjadi tugas pokok Balai Bahasa Provinsi Bali.
Dia berharap diskusi kali ini dapat memberikan inspirasi dalam menggali kearifan-kearifan lokal yang tersimpan di dalam masyarakat yang mungkin saat ini hanya diketahui oleh segelintir orang. Untuk selanjutnya menjadi bahan dalam membuat buku cerita anak berbasis STEAM. *cr78
1
Komentar