BUMDes Selat Lirik Usaha Krematorium
AMLAPURA, NusaBali
BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Bersama Kecamatan Selat, Karangasem, tengah menjajaki layanan usaha bidang crematorium.
Layanan ini juga untuk membantu warga kurang mampu. Ada tiga lokasi tengah diincar untuk kerja sama layanan hingga nantinya bisa saling menguntungkan. Ketua BUMDes Bersama, Kecamatan Selat, I Wayan Karsana memaparkan rencana itu di sela-sela acara gebyar UPK (Unit Pelayan Kegiatan) Peduli, di Aula UPTD Dinas Pertanian Kecamatan Selat, Banjar Bambang Biaung, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem, Selasa (27/12).
Sebelumnya, I Wayan Karsana jadi Ketua UPK Kecamatan Selat. Selanjutnya, per 1 Januari 2023 dia menjabat Ketua BUMDes Bersama, Kecamatan Selat, mewilayahi delapan desa se-Kecamatan Selat.
Tiga lokasi yang telah jadi incaran BUMDes Bersama untuk lokasi krematorium, kata I Wayan Karsana, yakni Setra Desa Adat Putung, di Banjar Putung, Desa Duda Timur, Kecamatan Selat. Setra Banjar Adat Lusuh, di Desa Peringsari, Kecamatan Selat, dan Setra Desa Adat Umasari, Desa Peringsari, Kecamatan Selat. "Tinggal mengoptimalkan komunikasi, termasuk hitung-hitungan membagi keuntungan. Pihak desa yang mana yang setuju saya ajak kerjasama membangun krematorium, dengan desa itu bekerjasama," tambahnya.
Selama ini, masyarakat di Kecamatan Selat melakukan kremasi jenasah di krematorium wilayah Klungkung dan Bangli. "Khusus untuk warga kurang mampu, dapat keringanan biaya, sehingga masyarakat terbantu, upacara tuntas, desa adat dan BUMDes dapat pemasukan," tambah tokoh dari Banjar Yeha, Desa Sebudi, Kecamatan Selat.
Mengingat pengelolanya nanti adalah BUMDes, katanya, maka izin mesti keluar dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Rencana biaya membangun krematorium, lanjut I Wayan Karsana, sekitar Rp 4 miliar. Sedangkan aset yang dimiliki Rp 6,8 miliar. Selama ini UPK mengelola dana Rp 1,7 miliar sejak tahun 2003, telah menjadi Rp 6,8 miliar di tahun 2022, khusus untuk unit simpan pinjam. Bagi peminjam uang, tanpa agunan dan tanpa potongan biaya administrasi. Selama ini melayani 2.311 nasabah, tingkat kemacetan pinjaman mencapai 30 persen, dari Rp 6,8 miliar yang beredar,.
Pada acara kemarin, pihaknya mengundang 176 kelompok usaha rumah tangga, lanujut membagikan 390 paket sembako. Hadir pula, perbekel se-Kecamatan Selat di acara itu. *k16
1
Komentar