Lokalan Rasa Pameran Nasional, Pameran dan Kontes Bonsai Sahasra Warsa Batuan
Bonsai
Sahasra Warsa Batuan
Pameran Bonsai
Komunitas Pecinta Bonsai Batuan
Desa Batuan
Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia
GIANYAR, NusaBali - Komunitas Pecinta Bonsai Batuan menggelar pameran dan kontes bonsai memeriahkan peringatan Sahasra Warsa Batuan di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar.
Pameran berlangsung mulai Jumat (16/12) hingga Selasa (27/12). Lebih dari 250 bonsai dipamerkan di jaba sisi utara Pura Desa lan Puseh Desa Adat Batuan. Penjurian menghadirkan juri utama Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Pusat. Ada Agus Tantrawan alias Gede Basur, Umar, dan Saleh.
Pameran dan kontes kelas lokalan Bali ini serasa pameran nasional. Di samping itu, partisipasi peserta ada dari Sumatera. Ketua komunitas I Wayan Rudiman didampingi Sekretaris Narayan memberanikan diri menggelar pameran dan kontes atas dukungan PPBI Cabang Gianyar dan PPBI Pusat. “Ini event ketiga kami. Sebelumnya kami mengawali dengan pameran lokalan se-Desa Batuan. Pada momen spesial Sahasra Warsa Batuan kami berani mengadakan kontes,” ungkap Rudiman, Senin (19/12).
Berdasarkan catatan panitia, jumlah bonsai yang mengikuti pameran dan kontes sebanyak 270 pohon. Terdiri dari 2 kategori, bonsai prospek dan bonsai jadi. “Nuansanya kami rasakan kayak Pamnas karena pohon yang turun adalah pohon yang sudah berprestasi di Indonesia, bersaing di nasional,” ungkap Rudiman. Dari penjurian yang telah dilakukan, ditentukan 10 besar terbaik di masing-masing kelas. Selain itu ada 1 bonsai jadi yang dipilih memenuhi kriteria best in show. Event ini memperebutkan tropi award dari Bupati Gianyar dan tropi award dari Ketua PPBI Gianyar. “Kami juga ada doorprize satu unit sepeda listrik dan hadiah hiburan lain,” imbuhnya. Selain pameran, akan ada demo bonsai pada Sabtu (24/12).
Penilaian dan penancapan bendera telah berlangsung Minggu (18/12) secara ketat dari pagi sampai sore. Sebagai best in show disandang oleh bonsai jadi Ficus Compacta milik Wayan Gablug asal Desa Sulahan, Bangli. Agus Tantrawan selaku juri utama PPBI Pusat mengatakan, pohon best in show ini memenuhi 4 kriteria penilaian. Di antaranya penampilan, gerak dasar, keserasian, dan kematangan. “Yang terbaik sudah memenuhi semua kriteria penilaian. Kami apresiasi jadi best in show,” ujar Agus Tantrawan.
Sementara untuk kelas Prospek, dinilai gerak dasar pohon saja. “Karena bakalan, konsepnya di gerak dasar dulu, kalau sudah benar akan jadi pohon bagus,” terangnya. Agus Tantrawan mengungkapkan, kontes lokalan ini serasa Pamnas. Dia mengapresiasi dukungan dari Desa Adat Batuan terhadap keberadaan komunitas pecinta bonsai ini. Diharapkan, sinergi tersebut tetap terjaga sehingga agenda serupa bisa digelar kontinyu setiap tahun. *nvi
1
Komentar