Dinas Pertanian Bentuk Tim Pantau Kesehatan Daging Babi
Jika ternak ditemukan sakit saat pemotongan, petugas akan mengecek yang boleh dikonsumsi.
SEMARAPURA, NusaBali
Dinas Pertanian Klungkung membentuk tim untuk memantau kesehatan daging babi serangkaian Hari Raya Galungan. Pemeriksaan dilakukan di tempat-tempat pemotongan babi. Kadis Pertanian Klungkung, Ida Bagus Juanida mengatakan, pemeriksaan dilakukan dengan dua cara yakni pemeriksaan daging sebelum dipotong (antemortem) dan saat proses pemotongan (postmortem).
Ida Bagus Juanida menjelaskan, pemeriksaan antemortem dengan melihat kondisi klinis, tanda-tanda sakit atau tidak. “Jika saat antemortem sudah sehat tidak perlu sampai ke pemeriksaan postmortem,” jelas Ida Bagus Juanida, Rabu (28/12). Jika ternak ditemukan sakit saat pemotongan, petugas akan mengecek yang boleh dikonsumsi. “Kami contohkan jika ada temuan cacing pada hati hewan maka hatinya dibuang, bagian lainnya dapat dikonsumsi,” ujar Ida Bagus Juanida.
Ida Bagus Juanida menegaskan, untuk hewan ternak potong di Bali tidak ada sonosis yakni penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. “Selain memantau di tempat pemotongan babi, kami juga pantau daging di pasar. Kandungan bakteri tertentu dari sisi kesehatan yang tidak layak tetap akan diperiksa. Diambil sampelnya untuk diperiksa di laboratorium,” jelas Ida Bagus Juanida. Secara menyeluruh pemantauan ini berkaitan dengan ketahanan pangan. Meliputi ketersediaan, distribusi, dan keamanan pangan. Tiga aspek ini diperlukan untuk menjamin masyarakat aman mengkomsumsi bahan pangan. *wan
Ida Bagus Juanida menjelaskan, pemeriksaan antemortem dengan melihat kondisi klinis, tanda-tanda sakit atau tidak. “Jika saat antemortem sudah sehat tidak perlu sampai ke pemeriksaan postmortem,” jelas Ida Bagus Juanida, Rabu (28/12). Jika ternak ditemukan sakit saat pemotongan, petugas akan mengecek yang boleh dikonsumsi. “Kami contohkan jika ada temuan cacing pada hati hewan maka hatinya dibuang, bagian lainnya dapat dikonsumsi,” ujar Ida Bagus Juanida.
Ida Bagus Juanida menegaskan, untuk hewan ternak potong di Bali tidak ada sonosis yakni penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. “Selain memantau di tempat pemotongan babi, kami juga pantau daging di pasar. Kandungan bakteri tertentu dari sisi kesehatan yang tidak layak tetap akan diperiksa. Diambil sampelnya untuk diperiksa di laboratorium,” jelas Ida Bagus Juanida. Secara menyeluruh pemantauan ini berkaitan dengan ketahanan pangan. Meliputi ketersediaan, distribusi, dan keamanan pangan. Tiga aspek ini diperlukan untuk menjamin masyarakat aman mengkomsumsi bahan pangan. *wan
Komentar