Kakak Adik di Kubutambahan Dikeroyok
SINGARAJA, NusaBali - Belakangan ini aksi kekerasan hingga viral di sosial media kerap terjadi di Buleleng. Setelah kasus pengeroyokan oleh sejumlah penonton balap liar di Jalan WR Supratman Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, aksi perkelahian kembali terjadi. Terbaru, kasus perkelahian terjadi di Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya mengatakan, perkelahian itu terjadi, pada Sabtu (17/12) malam sekitar pukul 21.30 Wita. Dua orang kakak beradik berinsial JAN, 26, dan AR, 19, menjadi korban pemukulan oleh lima orang pemuda. Perkelahian ini dipicu saat AR sedang memarkirkan motornya di depan salah satu sekolah di Kecamatan Kubutambahan. Tiba-tiba salah satu pelaku tidak sengaja menabrak motor milik AR.
Tak terima dirinya ditabrak, AR pun menegur salah satu pelaku. Namun teguran itu berujung fatal. Bukannya minta maaf, pelaku justru melayangkan pukulan dan menendang AR hingga mengalami memar pada pipi kanan dan lecet pada kaki kiri. Akibat mendapatkan pukulan itu, AR lantas menghubungi sang kakak berinisial JAN.
Begitu menghampiri adiknya, sang kakak juga dikeroyok oleh sejumlah pemuda itu. Dirinya bahkan sempat ditendang dan diseret. Kejadian pemukulan ini sempat terekam dalam sebuah video dan viral di sosial media. Polsek Kubutambahan pun langsung melakukan penyelidikan dan menangkap lima orang pelaku. Masing-masing berinisial Komang S, 19, Gede S, 21, Kadek S, 26, serta dua orang anak di bawah imur berusia 17 tahun dan 16 tahun.
Kelima pemuda pelaku pengeroyokan tersebut berhasil ditangkap aparat Polsek Kubutambahan, pada Senin (19/12). "Untuk pelaku yang dewasa ditangani Polsek Kubutambahan, sementara dua pelaku yang masih di bawah umur diserahkan ke PPA Polres Buleleng. Pasal yang ditentukan menunggu hasil pemeriksaan dan gelar perkara. Sampai saat ini para pelaku masih diperiksa," jelasnya.
AKP Sumarjaya pun mengimbau pada anak muda di Buleleng agar lebih menahan diri, fokus belajar jika masih sekolah, atau bekerja. Jika memiliki hobi berkelahi, sebaiknya disalurkan lewat olahraga bela diri. "Berkelahi itu bukan penyelesaian jalan terbaik. Lebih baik disalurkan secara positif lewat olahraga bela diri. Dari pada berkelahi di jalan, merugikan diri sendiri dan orang lain," ujarnya. *mz
Komentar