Desa Adat Denpasar Tolak Kembang Api
Sesuai hasil paruman Desa Adat Denpasar, diusulkan untuk tidak memperbolehkan masyarakat menyalakan kembang api, mercon, dan sejenisnya saat malam Tahun Baru 2023.
DENPASAR, NusaBali
Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyatakan Desa Adat Kota Denpasar menolak penyalaan kembang api di wewidangan Kota Denpasar saat malam pergantian tahun. Dengan adanya penolakan penyalaan kembang api tersebut, Walikota Jaya Negara menyatakan akan melaksanakan koordinasi dengan Forkopimda.
“Kami sudah rapat dengan desa adat. Desa adat menolak adanya kembang api. Kami akan koordinasi dengan jajajaran Forkopimda, terkait desa adat menolak melegalkan pelaksanaan kembang api tersebut,” ujar Walikota Jaya Negara, Selasa (20/12).
Ketua Parum Desa Adat Kota Denpasar Wayan Butuantara mengatakan sesuai hasil paruman, diusulkan untuk tidak memperbolehkan masyarakat menyalakan kembang api, mercon, dan sejenisnya saat malam Tahun Baru 2023.
Usulan tersebut disampaikan ke Pemkot Denpasar untuk bisa ditindaklanjuti. Hal itu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Apalagi, akan menyambut Hari Raya Galungan pada Buda Kliwon Dungulan, Rabu (4/1/2023).
“Parum mengusulkan agar hal yang tidak diinginkan terjadi saat malam tahun baru kepada guru wisesa (pemerintah). Bisa tidak ditertibkan agar masyarakat tidak melakukan hal yang bertentangan, dalam artian tetap menjaga ketenteraman dalam situasi yang sudah tenang. Saat paruman diusulkan untuk tidak menggunakan petasan, mercon, dan kembang api karena berdekatan dengan Hari Raya Galungan,” kata Butuantara.
Menurut Butuantara, itu baru merupakan usulan sesuai hasil paruman yang terdiri dari 35 desa adat di Kota Denpasar. Namun, yang menjadi penentu terealisasi atau tidak untuk usulan tersebut tergantung keputusan Pemerintah Kota Denpasar.
Sementara itu, terkait dengan pelaksanaan malam tahun baru, Pemkot Denpasar hanya akan melaksanakan event budaya. Event budaya dimaksud berupa kegiatan melepas matahari tahun 2022. Acara ini akan melibatkan beberapa seniman dan budayawan Kota Denpasar.
Terkait dengan pengamanan tahun baru, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pecalang di desa adat. Selain itu juga melibatkan petugas seperti Satpol PP. “Tidak hanya seninam Bali, tapi kami libatkan dari Ikawangi, Minang Saiyo, dan lainnya,” imbuh Walikota Jaya Negara.
Sebelumnya, terkait libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 diharapkan liburan ini memberikan angin segar bagi pariwisata khususnya di Denpasar, Bali. Dinas Pariwisata Kota Denpasar bahkan berharap agar tingkat hunian hotel bisa naik 80 hingga 90 persen.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar Dezire Mulyani. Dia optimistis jika angka tersebut bisa dicapai karena saat ini sudah tak ada pembatasan lagi seperti tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.
Selain adanya pelonggaran, pihaknya juga sudah melakukan penataan di kawasan Pantai Sanur. Sehingga hal tersebut akan bisa meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Denpasar. 7 mis
Komentar