Rp 5 Miliar untuk Dana Kreativitas
Masing-masing Yowana dan Sekaa Teruna Dapat Rp 10 Juta
Sekitar 400 proposal sudah dinyatakan clear. Namun masih ada beberapa yang perlu perbaikan, seperti berita acara rapat dan RAB yang perlu dilengkapi.
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung kembali menganggarkan dana kreativitas untuk Yowana dan Sekaa Teruna dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945. Masing-masing yowana dan sekaa teruna akan digelontor dana senilai Rp 10 Juta.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung I Gde Eka Sudarwitha, mengatakan pemberian dana kreativitas ini dalam rangka memotivasi generasi muda dalam melestarikan adat, seni, dan budaya Bali. Salah satunya dalam menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945 dengan membuat kreativitas ogoh-ogoh.
Untuk tahun ini, dana kreativitas yang diberikan sebesar Rp 10 juta per yowana dan sekaa teruna. Pemberian dana kreativitas ini disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah yang berangsur mulai pulih.
Pemberian dana kreativitas pembuatan ogoh-ogoh ini tak jauh berbeda dengan tahun lalu, yakni juga sebesar Rp 10 juta. Jumlah ini jauh mengalami penurunan dibadingkan sebelum pandemi Covid-19 yang nominalnya mencapai Rp 40 juta.
“Kami menganggarkan sekitar Rp 5 miliar untuk pemberian dana kreativitas kepada yowana dan sekaa teruna yang ada di Badung. Ada 546 sekaa teruna dan 40 yowana yang dimungkinkan mengajukan untuk memperoleh dana kreativitas,” ujar Sudarwitha, Kamis (5/1).
Menurut mantan Camat Petang ini, karena situasi sudah kembali normal yang salah satunya ditandai dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kegiatan pemuda saat ini lebih condong ke pembuatan ogoh-ogoh. Untuk itu pemberian dana kreativitas ini diharapkan bisa menjaga dan menumbuhkan semangat antar pemuda melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan positif.
“Untuk kegiatan ogoh-ogoh itu secara teknis ditetapkan oleh instansi terkait seperti MDA dan PHDI, sehingga itu akan menjadi dasar rujukan bagi kami. Walaupun secara normatif, sesungguhnya untuk dapat melakukan kegiatan berkumpul itu sudah dimungkinkan,” jelas Sudarwitha.
Dikatakan, proposal pengajuan sejatinya sudah dilakukan hingga akhir Desember 2022. Kata Sudarwitha, baik yowana maupun sekaa teruna, semuanya mengajukan. Namun ada beberapa proposal yang masih memerlukan perbaikan administrasi, sehingga dilakukan pembinaan agar bisa tertib administrasi. “Kalau tidak salah, baru 400-an pengajuan yang sudah clear. Sisanya masih ada perbaikan-perbaikan sedikit. Seperti berita acara rapat dan juga beberapa Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang perlu dilengkapi, sehingga betul-betul kelihatan bentuk kegiatan yang diajukan,” katanya.
Lebih lanjut disinggung mengenai kapan dana kreativitas untuk yowana dan sekaa teruna akan direalisasikan, Sudarwitha belum bisa memastikan, namun diperkirakan Februari 2023. “Paling lambat pertengahan Februari,” katanya. *ind
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Badung I Gde Eka Sudarwitha, mengatakan pemberian dana kreativitas ini dalam rangka memotivasi generasi muda dalam melestarikan adat, seni, dan budaya Bali. Salah satunya dalam menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1945 dengan membuat kreativitas ogoh-ogoh.
Untuk tahun ini, dana kreativitas yang diberikan sebesar Rp 10 juta per yowana dan sekaa teruna. Pemberian dana kreativitas ini disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah yang berangsur mulai pulih.
Pemberian dana kreativitas pembuatan ogoh-ogoh ini tak jauh berbeda dengan tahun lalu, yakni juga sebesar Rp 10 juta. Jumlah ini jauh mengalami penurunan dibadingkan sebelum pandemi Covid-19 yang nominalnya mencapai Rp 40 juta.
“Kami menganggarkan sekitar Rp 5 miliar untuk pemberian dana kreativitas kepada yowana dan sekaa teruna yang ada di Badung. Ada 546 sekaa teruna dan 40 yowana yang dimungkinkan mengajukan untuk memperoleh dana kreativitas,” ujar Sudarwitha, Kamis (5/1).
Menurut mantan Camat Petang ini, karena situasi sudah kembali normal yang salah satunya ditandai dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kegiatan pemuda saat ini lebih condong ke pembuatan ogoh-ogoh. Untuk itu pemberian dana kreativitas ini diharapkan bisa menjaga dan menumbuhkan semangat antar pemuda melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan positif.
“Untuk kegiatan ogoh-ogoh itu secara teknis ditetapkan oleh instansi terkait seperti MDA dan PHDI, sehingga itu akan menjadi dasar rujukan bagi kami. Walaupun secara normatif, sesungguhnya untuk dapat melakukan kegiatan berkumpul itu sudah dimungkinkan,” jelas Sudarwitha.
Dikatakan, proposal pengajuan sejatinya sudah dilakukan hingga akhir Desember 2022. Kata Sudarwitha, baik yowana maupun sekaa teruna, semuanya mengajukan. Namun ada beberapa proposal yang masih memerlukan perbaikan administrasi, sehingga dilakukan pembinaan agar bisa tertib administrasi. “Kalau tidak salah, baru 400-an pengajuan yang sudah clear. Sisanya masih ada perbaikan-perbaikan sedikit. Seperti berita acara rapat dan juga beberapa Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang perlu dilengkapi, sehingga betul-betul kelihatan bentuk kegiatan yang diajukan,” katanya.
Lebih lanjut disinggung mengenai kapan dana kreativitas untuk yowana dan sekaa teruna akan direalisasikan, Sudarwitha belum bisa memastikan, namun diperkirakan Februari 2023. “Paling lambat pertengahan Februari,” katanya. *ind
1
Komentar