Pasar Adat Pergung Diserbu Ribuan Pengunjung
NEGARA, NusaBali
Pasar Adat Pergung di Lapangan Umum Widya Mandala, Banjar Baler Pasar, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, kembali digelar Hari Raya Galungan dan Kuningan pada Januari 2023 ini.
Keberadaan pasar ini pun tetap menjadi primadona kunjungan warga. Bahkan saat Hari H Galungan, Rabu (4/1) malam, areal lapangan tampak dipadati ribuan orang yang rela berdesakan-desakan di pasar musiman ini.
Pengunjung sudah ramai berdatangan mulai sore hari dan semakin membeludak pada malam hari. Dari perkiraan pihak Panitia Pasar Adat Pergung saat Rabu malam tersebut, diperkirakan jumlah pengunjung tembus hingga sekitar 5.000 orang. Kemudian saat Umanis Galungan, Kamis (5/1), pengunjung sudah mulai ramai berdatangan sejak pagi.
"Kalau dari sore sampai malam kemarin (Hari H Galungan), ada sampai sekitar 5.000 pengunjung. Bahkan bisa lebih. Kemarin malam lapangan penuh. Kemungkinan malam ini juga sama. Karena biasanya yang ramai pas hari raya sama umanis," ujar Ketua Panitia Pasar Adat Pergung, I Nengah Ridja, saat dikonfirmasi Kamis kemarin.
Ridja menjelaskan, Pasar Adat Pergung kali ini, adalah pelaksanan yang kedua kali pasca Pandemi Covid-19. Di mana saat pandemi pada tahun 2020 hingga tahun 2021 lalu, pasar musiman yang rutin sejak tahun 1972 silam, ini sempat ditiadakan sebanyak tiga kali Galungan dan Kuningan.
"Dibanding Galungan yang duluan (Juni 2022), sekarang lebih ramai. Tidak hanya pengunjungnya. Yang berjualan juga lebih ramai. Kalau yang pertama setelah pandemi, ada sekitar 375 pedagang. Sedangkan sekarang ada sekitar 400 pedagang lebih," ucap Ridja.
Dari jenis dagangan, kata Ridja, masih didominasi pedagang makanan. Selain pedagang makanan, ada juga beberapa pedagang pakaian, perabotan, obat tradisional, dan lainya. Termasuk ada wahana bermain anak yang menjadi salah satu magnet pengunjung.
Hanya saja, Ridja mengaku, saat ini wahana bermain anak hanya ada di timur lapangan. Sedangkan wahana bermain anak yang sebelumya ada di sisi barat lapangan, ditiadakan karena sudah digunakan untuk bangunan angkringan yang dikelola oleh BUMDes setempat.
"Sebenarnya kalau mau buka angkringan, cukup gunakan wantilan yang sudah ada. Karena bangunan angkringan itu, areal di lapangan makin sempit. Kita pun berharap mudah-mudahan nanti itu bisa dievaluasi," ujar Ridja yang juga salah satu tokoh panglingsir di Desa Pergung ini.
Untuk diketahui, jadwal pelaksanaan Pasar Adat Pergung ini masih sama dengan pelaksanaan sebelumya. Di mana pasar ada yang hanya diadakan serangkaian Galungan dan Kuningan, ini digelar selama 13 hari mulai Panampahan Galungan (H-1 Galungan) hingga Umanis Kuningan (H+1 Kuningan). *ode
Komentar