Jembrana Tambah Ritase Pengangkutan Sampah
NEGARA, NusaBali
Sehari setelah Hari Raya Galungan atau bertepatan Umanis Galungan, Kamis (5/1), kondisi sampah membeludak di sejumlah tempat penampungan sampah (TPS) di Kabupaten Jembrana.
Untuk menangani tumpukan sampah tersebut, dari pihak Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jembrana menambah ritase pengangkutan tiap armada truk sampah.
Kepala Dinas LH Jembrana Dewa Gede Ary Candra Wisnawa, Kamis kemarin, mengatakan, untuk pengangkutan sampah di TPS dilakukan tiap hari. Termasuk saat Hari Raya Galungan maupun Kuningan, 15 armada truk sampah milik Dinas LH Jembrana tetap melakukan pengangkutan sampah di TPS untuk dibawa ke TPA Peh.
Namun Ary Candra mengaku, bertepatan saat hari raya biasanya kenaikan sampah di TPS biasanya tidak begitu signifikan. Justru peningkatan sampah yang signifikan terjadi setelah hari raya. Untuk menangani lonjakan sampah itu, dilakukan penambahan ritase. "Mulai hari ini, kami tambah ritase pengangkutan. Ada yang kami tambah tambah 2 kali, ada yang 3 kali," ujar Ary Candra.
Menurut Ary Candra, peningkatan volume sampah setelah hari raya, biasa terjadi hingga selama 3-4 hari ke depan. Untuk itu, penambahan ritase akan tetap dilakukan sebelum volume sampah kembali normal. Tidak jarang penumpukan sampah juga terjadi di sejumlah TPS tertentu.
"Seperti tadi di TPS Kebon (Kelurahan Baler Bale Agung), sampah membeludak. Tadi kita angkut semua sampai sekitar 8 kontainer. Jadi truk yang ke sana sempat sampai 8 kali bolak balik untuk mengangkut semua sampah sudah bersih," ujar Ary Candra.
Dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya, Ary Candra mengaku, untuk peningkatan volume sampah yang masuk ke TPA Peh setelah Hari Raya Galungan dan Kuningan, bisa meningkat hingga dua kali lipat dari hari normal. Untuk hari normal, rata-rata jumlah sampah yang masuk ke TPA Peh mencapai sekitar 40 ton hingga 50 ton per hari.
Namun setelah ada optimalisasi penanganan sampah melalui kerjasama dengan program Stop Tapping Ocean Plastic (STOP), Ary Candra mengaku, peningkatan volume sampah yang masuk ke TPA saat ini, sudah sangat berkurang. Bahkan drinya memperkirakan peningkatan sampah yang masuk ke TPA setelah Galungan dan Kuning ini, hanya berkisar 10-20 persen dibanding hari normal.
"Sekarang sudah mulai banyak masyarakat yang juga ikut program STOP. Itu pun memang sangat membantu mengurangi volume sampah, karena mereka juga ada pengangkutan. Perkirakan kami untuk Galungan dan Kuningan ini, paling hanya meningkat 10-20 persen dari hari normal," ujar mantan Sekretaris Dinas LH Jembrana ini. *ode
Komentar