Bali Menunggu Wisman China
Komponen pariwisata siap beri masukan ke Pemerintah
DENPASAR,NusaBali
Kalangan pelaku pariwisata Bali siap memberi ‘masukan’ kepada Pemerintah, sehubungan dengan kemungkinan datangnya wisman asal China, menyusul pembukaan border negara tersebut per 8 Januari 2023.
Prinsipnya, pelaku pariwisata Bali memang berharap wisman semakin banyak datang, termasuk wisman Cina. Namun hal tersebut jangan sampai memicu lonjakan kasus Covid-19. Apalagi kasus Covid-19 di China sendiri diinformasikan sedang menanjak.
“Saya kira kebijakan sejumlah negara di dunia yang memberlakukan agar wisatawan China memperlihatkan hasil test negatif Covid-19 dalam 72 jam, pantas dipertimbangkan,” ujar Wisnu Arimbawa, salah seorang pelaku pariwisata Bali, Kamis (5/1).
Dia menyebutkan sejumlah nama negara, diantaranya Amerika Serikat , Italia, Jepang, India dan terakhir Maroko, yang menerapkan hasil negatif test Covid-19.
Dikatakan Wisnu Arimbawa, kehadiran wisatawan, termasuk wisman tentu memang diharapkan semakin banyak ke Pulau Dewata. Tak terkecuali wisatawan asal China. Namun demikian, kewaspadaan terhadap perkembangan pandemi Covid-19 juga harus tetap dijaga. Apalagi, Pemerintah baru saja mencabut penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang menunjukkan penanganan Covid-19, memang terkendali.
“Kita tetap berharap wisman banyak masuk, namun jangan sampai kita los (kebablasan) sehingga malah memicu kasus (positif Covid-19) naik,” ucap Wisnu Arimbawa.
Karena jika sampai kasus positif naik, tentu tidak baik bagi pariwisata Bali. “Jangan sampai kita mulai dari nol lagi, padahal sejatinya sudah mau deklarasi (nihil kasus Covid-19),” ucapnya.
Dikatakan harapan tersebut juga sudah disampaikan kepada regulator (pemerintah) secara informal. “Nanti kita akan sampaikan lagi,” ujarnya.
Sebelumnya Ketua DPD Association of The Indonesian Tours and Travels Agencies (ASITA) Bali Putu Winastra menyatakan ASITA diundang oleh Kemenparkeraf membahas persiapan rencana kedatangan wisman China.
“Besok (Jumat, 6/12) diundang via zoom,” ujarnya.
Kata dia, hal itu memang berkaitan dengan informasi dibukanya border China. Winastra menyatakan akan siap memberi masukkan terkait dengan kemungkinan kedatangan wisman ke Bali.
Pada bagian lain penjelasannya, Winastra berharap pada pertengahan Januari- Februari kunjungan wisatawan ke Bali semakin naik. Hal itu setelah pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), kunjungan wisatawan, khususnya wisman lebih ramai dari hari biasa. *K17
1
Komentar