Terkait Temuan Penyelewengan BBM Bersubsidi, GMNI Denpasar Tunggu Tindak Lanjut Polda Bali
DENPASAR,NusaBali.com - Temuan investigasi DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Denpasar memaparkan terjadinya penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar pada industri tambang Galian C di Kabupaten Karangasem.
Berdasarkan hasil investigasi GMNI Denpasar yang dilangsungkan sejak Oktober-November 2022 ini, diperkirakan akibat penyelewengan tersebut total kerugian negara ditaksir mencapai lebih dari Rp 1 miliar rupiah perhari.
Wakabid Politik, Agitasi, dan Propaganda DPC GMNI Denpasar Made Gerry Gunawan mengatakan setelah pemaparan hasil investigasi dalam forum diskusi yang diadakan pada Kamis (7/12/2022) lalu pihaknya telah didatangi oleh tim dari Kepolisian Daerah (Polda) Bali.
"Setelah diskusi itu, dua hari kemudian kami didatangi oleh Propam Polda Bali, mereka ingin menindaklanjuti dan mengusut kasus penyelewengan BBM ini, terutama adanya indikasi oknum aparat kepolisian ikut terlibat," ungkap Gerry Gunawan saat dihubungi NusaBali.com melalui sambungan telepon, Sabtu (17/12/2022).
Dia mengatakan pihaknya kini sedang menunggu bagaimana tindak lanjut Polda Bali dalam mengusut tuntas kasus ini.
"Apalagi data-data dan keterangan mengenai investigasi yang kami lakukan telah kami berikan kepada pihak Propam Polda Bali," jelas Gerry.
Lebih lanjut menurut mahasiswa Pascasarjana Fakultas Hukum Unud ini menjelaskan investigasi tersebut dilakukan perihal adanya kenaikan harga BBM dan kemudian terjadinya kelangkaan BBM bersubsidi jenis solar.
"Kebetulan rekan-rekan di Karangasem mendengar isu ada penyelewengan BBM di Industri tambang Galian C, lalu dicoba untuk melakukan penelitian investigasi dan kemudian berhasil menemukan sejumlah bukti," jelasnya.
Menurutnya ada berbagai macam modus yang dilakukan para pengusaha-pengusaha tambang nakal tersebut untuk mendapatkan solar bersubsidi ini.
"Semua sudah kami paparkan dan bukti-bukti telah ada, kamipun berharap tidak ada lagi kasus serupa terjadi, agar BBM bersubsidi ini bisa dinikmati rakyat dan tepat sasaran," terangnya.
Senada dengan hal itu menurut Peneliti GMNI Denpasar, Wirawan Mahayana menilai bahwa kasus tersebut menjadi kejadian buruk bagi tata kelola subsidi BBM di Bali.
"Karena adanya oknum-oknum yang bermain dan membuat BBM subsidi ini tidak tepat sasaran," kata Wirawan.
Dia juga mengatakan subsidi BBM haruslah tepat sasaran, karena hal tersebut telah diatur oleh Pemerintah melalui penyelenggara-penyelenggara perminyakan.
"Karena kasus ini telah terjadi, entah nanti akan ada penangkapan atau apa, harapan kami Bali bisa bersih dari penyelewengan BBM bersubsidi," tegasnya.
Sementara itu dikonfirmasi terkait hal ini, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Satake Bayu mengatakan pihaknya sedang mengecek dahulu.
"Iya sedang dicek dulu," tandasnya singkat.*aps
1
Komentar