Busnya Tabrak Tiang Listrik, 5 Penumpang Terluka
Dari lima korban terluka dalam kecelakaan kemarin sore, empat orang di antaranya siswa-siswi SMPN 1 Dono Mulio, Malang, sementara satunya lagi adalah guru pendamping
Kecelakaan Rombongan Study Tour SMP dari Malang di Desa Gitgit, Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Sebuah Bus Pariwisata yang mengangkut rombongan siswa study tour dari SMPN 1 Dono Mulio, Malang, Jawa Timur mengalami kecelakaan di Jalur Singaraja-Denpasar via Bedugul, tepatnya di Kilometer 17 Banjar Wirabhuwana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Minggu (21/5) sore. Gara-gara rem blong, Bus Pariwisata warna kuning bernopol EA 7379 A ini menabrak tiang listrik, sehingga 5 penumpangnya terluka.
Bus Pariwisata EA 7379 A yang kecelakaan di Desa Gitgit, Minggu sore sekitar pukul 15.30 Wita, dikemudikan oleh Supriadi, 42, sopir asal Desa Baran, Kecamatan Wajak, Malang. Bus naas ini mengakut 59 penumpang, terdiri dari para siswa dan guru SMPN 1 Dono Mulio.
Saat kecelakaan terjadi, Bus EA 7379 A yang dikemudikan Supriadi melaju dari arah selatan (Bedugul) menuju Singaraja dalam kondisi jalan menurun. Bus yang berangkat dari Denpasar ini menuju Singaraja untuk berkunjung ke sejumlah objek wisata yang ada di Buleleng.
Awalnya, perjalanan mereka lancar-lancar saja. Namun, begitu memasuki tikungan di Banjar Wirabhuwana, Desa Gitgit, Bus naas ini mengalami rem blong (tidak dapat berfungsi). Bingung laju kendaraannya tak bisa dikendalikan, sopir Supardi pun terpaksa banting stir ke kanan (arah timur), sehingga Bus EA 7379 A menabrak tiang listrik, lalu terperosok ke kebun Cengkih milik warga.
Karena benturan cukup keras, bagian depan Bus hancur. Seluruh penumpang yang panik langsung berhamburan ke luar bangkai bus. Dalam musibah ini, 5 penumpang mengalami luka-luka hingga terpaksa dilarikan ke IRD RSUD Buleleng di Singaraja. dsari 5 korban luka, 4 orang di antaranya siswa SMPN 1 Dono Mulio, sementara satunya lagi guru pendamping. Sedangkan sopir Supriadi selamat tanpa terluka, meskipun bodi depan Bus penyok.
Para korban luka masing-masing Miskiyah, 53 (guru pendamping asal Mulio Sari RT 02 RW 01 Desa/Kecamatan Dono Mulio, Malang), Feri Yogi, 14 (siswa asal Kali Parikan, Malang), Muhammad Tiki, 14 (siswa asal Kali Parikan, Malang), Clarisa Mutia, 13 (siswi asal Kali Parikan, Malang), dan Rangga Saya Pratama, 15 (siswa asal Kali Parikan, Malang).
Korban terparah adalah Clarisa Mutia, yang mengalami patah tulang lengan kiri. Ditemui NusaBali di IRD RSUD Buleleng, Minggu sore, korban Clarisa Mutia mengaku tidak mengetahui persis kecelakaan tersebut. Sebab, dalam perjalanan menuju Singaraja, dia sedang tidur. “Saya terbangun saat teman-temna berteriak, setelah Bus benturan keras. Tangan saya tiba-tiba sakit karena terbentur dengan bagian samping jok,” tutur siswi berusia 13 tahun ini.
Rombongan study tour SMPN 1 Dono Mulio sebelumnya berangkat dari Malang, Jumat (19/5) pagi, untuk liburan ke Bali. Rombongan yang berangkat sebanyak 4 Bus. Mereka di Bali, Jumat malam. Sebelum meluncur ke Singaraja, Minggu kemarin, rombongan sudah sempat mengunjungi beberpaa objek wisata di Bali Selatan. Rencananya, setelah mengunjungi beberapa tempat wisata di Buleleng Minggu kemarin, mereka akan langsung balik ke Malang melewati Jalur Singaraja-Gilimanuk. Namun, satu dari empat Bus malah kecelakaan di Desa Gitgit.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP I Nyoman Suartika, mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kecelakaan Bus Pariwisata tabrak tiang listrik hingga menyebabkan 5 korban terluka ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan sopir Supriadi, buat sementara disimpulkan kecelakaan diduga terjadi akibat rem blong.
“Dugaan sementara karena rem blong. Beruntung tidak ada korban jiwa, meski ada 5 penumpang yang terluka. Kerugian material ditaksir sekitar Rp 70 juta,” jelas AKP Suartika saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin. Menurut AKP Suartika, pihaknya masih menunggu pemilik Bus Pariwisata EA 7379 A untuk menarik bangkai kendaraan besar tersebut dari kebon Cengkih. *k23
SINGARAJA, NusaBali
Sebuah Bus Pariwisata yang mengangkut rombongan siswa study tour dari SMPN 1 Dono Mulio, Malang, Jawa Timur mengalami kecelakaan di Jalur Singaraja-Denpasar via Bedugul, tepatnya di Kilometer 17 Banjar Wirabhuwana, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Minggu (21/5) sore. Gara-gara rem blong, Bus Pariwisata warna kuning bernopol EA 7379 A ini menabrak tiang listrik, sehingga 5 penumpangnya terluka.
Bus Pariwisata EA 7379 A yang kecelakaan di Desa Gitgit, Minggu sore sekitar pukul 15.30 Wita, dikemudikan oleh Supriadi, 42, sopir asal Desa Baran, Kecamatan Wajak, Malang. Bus naas ini mengakut 59 penumpang, terdiri dari para siswa dan guru SMPN 1 Dono Mulio.
Saat kecelakaan terjadi, Bus EA 7379 A yang dikemudikan Supriadi melaju dari arah selatan (Bedugul) menuju Singaraja dalam kondisi jalan menurun. Bus yang berangkat dari Denpasar ini menuju Singaraja untuk berkunjung ke sejumlah objek wisata yang ada di Buleleng.
Awalnya, perjalanan mereka lancar-lancar saja. Namun, begitu memasuki tikungan di Banjar Wirabhuwana, Desa Gitgit, Bus naas ini mengalami rem blong (tidak dapat berfungsi). Bingung laju kendaraannya tak bisa dikendalikan, sopir Supardi pun terpaksa banting stir ke kanan (arah timur), sehingga Bus EA 7379 A menabrak tiang listrik, lalu terperosok ke kebun Cengkih milik warga.
Karena benturan cukup keras, bagian depan Bus hancur. Seluruh penumpang yang panik langsung berhamburan ke luar bangkai bus. Dalam musibah ini, 5 penumpang mengalami luka-luka hingga terpaksa dilarikan ke IRD RSUD Buleleng di Singaraja. dsari 5 korban luka, 4 orang di antaranya siswa SMPN 1 Dono Mulio, sementara satunya lagi guru pendamping. Sedangkan sopir Supriadi selamat tanpa terluka, meskipun bodi depan Bus penyok.
Para korban luka masing-masing Miskiyah, 53 (guru pendamping asal Mulio Sari RT 02 RW 01 Desa/Kecamatan Dono Mulio, Malang), Feri Yogi, 14 (siswa asal Kali Parikan, Malang), Muhammad Tiki, 14 (siswa asal Kali Parikan, Malang), Clarisa Mutia, 13 (siswi asal Kali Parikan, Malang), dan Rangga Saya Pratama, 15 (siswa asal Kali Parikan, Malang).
Korban terparah adalah Clarisa Mutia, yang mengalami patah tulang lengan kiri. Ditemui NusaBali di IRD RSUD Buleleng, Minggu sore, korban Clarisa Mutia mengaku tidak mengetahui persis kecelakaan tersebut. Sebab, dalam perjalanan menuju Singaraja, dia sedang tidur. “Saya terbangun saat teman-temna berteriak, setelah Bus benturan keras. Tangan saya tiba-tiba sakit karena terbentur dengan bagian samping jok,” tutur siswi berusia 13 tahun ini.
Rombongan study tour SMPN 1 Dono Mulio sebelumnya berangkat dari Malang, Jumat (19/5) pagi, untuk liburan ke Bali. Rombongan yang berangkat sebanyak 4 Bus. Mereka di Bali, Jumat malam. Sebelum meluncur ke Singaraja, Minggu kemarin, rombongan sudah sempat mengunjungi beberpaa objek wisata di Bali Selatan. Rencananya, setelah mengunjungi beberapa tempat wisata di Buleleng Minggu kemarin, mereka akan langsung balik ke Malang melewati Jalur Singaraja-Gilimanuk. Namun, satu dari empat Bus malah kecelakaan di Desa Gitgit.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP I Nyoman Suartika, mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kecelakaan Bus Pariwisata tabrak tiang listrik hingga menyebabkan 5 korban terluka ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan sopir Supriadi, buat sementara disimpulkan kecelakaan diduga terjadi akibat rem blong.
“Dugaan sementara karena rem blong. Beruntung tidak ada korban jiwa, meski ada 5 penumpang yang terluka. Kerugian material ditaksir sekitar Rp 70 juta,” jelas AKP Suartika saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu kemarin. Menurut AKP Suartika, pihaknya masih menunggu pemilik Bus Pariwisata EA 7379 A untuk menarik bangkai kendaraan besar tersebut dari kebon Cengkih. *k23
1
Komentar