Sampah TPA Mandung Naik 30 Persen
TABANAN, NusaBali
Volume sampah ke TPA Mandung di Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Tabanan meningkat 30 persen.
Peningkatan ini menyusul libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dan berlanjut Galungan sehingga memicu penambahan sampah rumah tangga. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ekayana mengakui setiap usai hari raya terjadi peningkatan volume sampah. Biasanya 110 ton sampah per hari yang masuk ke TPA, usai hari raya meningkat hampir 30 persen per hari.
"Ini karena ada hari raya dan tahun baru ditambah pula angin kencang sehingga volume sampah meningkat," ujar Ekayana, Jumat (6/1).
Dengan meningkatkan volume sampah, pengangkutan menggunakan 20 armada dilakukan double shift agar sampah tak sampai meluber. "Pengangkutan double shift kami lakukan supaya sampah tidak menumpuk di TPS sehingga dilakukan dua kali pengangkutan," katanya.
Bahkan untuk meningkatkan pelayanan, DLH juga telah mengusulkan anggaran perbaikan untuk dua unit armada sampah yang kondisinya rusak, dan diharapkan sudah bisa kembali beroperasi bulan Februari 2023. “Tahun ini kebetulan ada perbaikan dua armada. Total DLH punya 24 armada, 2 rusak berat dan 2 rusak sedang. Mudah-mudahan Februari bisa dioperasionalkan,”harap Ekayana.
Di sisi lain mengenai kondisi TPA Mandung, masih terus dilakukan penataan. Bahkan alat berat yang sebelumnya rusak sudah mulai beroperasi dan sedang uji coba jalan baru. Jalan baru ini dibuat agar armada sampah bisa langsung menuju lokasi bagian sisi belakang TPA. Karena kondisi saat ini, volume sampah TPA Mandung overload, membuat sampah menumpuk di bagian depan.
“Sekarang sedang uji coba jalan baru, karena masih hujan baru beberapa truk saja yang naik, kalau sudah padat baru bisa lebih banyak lagi armada yang bisa melintas membawa sampah ke space yang masih kosong di bagian belakang,” bebernya.
Terkait pengolahan sampah, Ekayana pun menambahkan selain menata TPA Mandung, keberadaan bank sampah dan TPS 3R juga akan dioptimalkan tentunya dengan melakukan edukasi dan sosialiasasi pada masyarakat.
“Kalau ini tidak berjalan baik, maka yang dikhawatirkan TPA Mandung hanya bisa bertahan 2-3 tahun lagi dengan estimasi sampah yang datang per harinya, sehingga sangat penting mengelola sampah ini dari sumber, jadi hanya residunya saja yang nantinya dibuang ke TPA,” terang Ekayana. *des
1
Komentar