Apindo Apresiasi Rencana Penghentian PPKM
DENPASAR, NusaBali - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali bergembira terhadap rencana Pemerintah yang akan menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun nanti.
Harapannya, dengan kebijakan penghentian PPKM aktivitas masyarakat terutama bisnis dan dunia usaha tidak lagi dibayangi-bayangi aturan regulasi yang berdampak dan menekan produktivitas.
“Jadi kami dari Apindo, mengapresiasi rencana tersebut. Ini yang memang kita harapkan,” ujar Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apindo Bali I Nengah Nurlaba, Kamis (22/12).
Dikatakan setelah pelongggaran kebijakan PPKM dan dibukanya pariwisata Bali mulai Maret lalu, kegiatan usaha dan bisnis di Bali menggeliat dan bertumbuh.
“Namun belum maksimal,” ujar pengusaha asal Jembrana ini.
Tidak sedikit yang belum bisa bangkit. Selain akibat dampak keterpurukan hujaman pandemi Covid-19 itu sendiri, juga karena imbas pembatasan atau PPKM untuk penanggulangan pandemi Covid-19.
“Untuk sektor pariwisata belum semua bisa bangkit. Contohnya hotel maupun restoran yang lainnya ada yang masih belum mampu beroperasi lagi,” ungkap Nurlaba.
Demikian juga kegiatan ekspor. Untuk kegiatan ekspor atau impor, selain faktor pandemi Covid-19, juga dampak dari perekenomian global yang melesu. “Informasinya kan ada beberapa ekspor yang mengalami penurunan,” ucap Nurlaba.
Karena itulah, Apindo Bali menyatakan bersyukur dengan rencana penghentian kebijakan PPKM. Walau tidak berdampak langsung, penghentian itu diyakini akan berdampak pada membaiknya kondisi dan gerak pengusaha, baik usaha besar, menengah, kecil dan usaha mikro.
Mendukung itu, Apindo Bali tegas Nurlaba meminta kebijakan relaksasi atau pelongggaran pemenuhan kewajiban perbankan benar- benar dilaksanakan. Artinya dunia usaha bisa nyata merasakan kelonggaran perbankan.
“ Realisasinya kita harapkan, sehingga benar- benar menjadi stimulus bagi dunia usaha di Bali bisa bangkit. Bahkan kalau bisa lebih dari sebelum pandemi,” tandas Nurlaba. k17.
Komentar