Tiga Mantan Kepala Daerah Siap Bersaing
Maju Calon DPD RI, Rai Mantra Daftar di Hari Terakhir
Selain membawa visi misi memperjuangkan budaya Bali, Rai Mantra juga akan menyuarakan LPD yang ada di desa adat supaya terakomodir dalam indeks pembangunan kebudayaan.
DENPASAR, NusaBali
Walikota Denpasar dua periode Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra memastikan diri maju ke DPD RI di Pemilu 2024. Rai Mantra menyerahkan bukti syarat dukungan sebagai bakal calon (balon) DPD RI ke Kantor KPU Bali, Jalan Tjokorda Agung Tresna, Niti Mandala Denpasar, Kamis (29/12) siang. Dengan resminya Rai Mantra mendaftar, tercatat ada tiga kepala daerah yang akan tarung untuk memperebutkan kursi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan (Dapil) Bali di Pemilu 2024, yakni Rai Mantra, mantan Bupati Badung AA Gde Agung (incumbent), dan mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg.
Sebelumnya Anak Agung Gde Agung telah memastikan diri bakal bertarung lagi di Pemilu 2024. Menyandang status incumbent Gde Agung mendaftar sebagai bakal calon (balon) ke KPU Bali, Jalan Tjokorda Agung Tresna, Niti Mandala Denpasar, Jumat (23/12) atau tepat pada hari ke 417 menuju Pemilu Serentak 2024 (14 Februari 2024). Gde Agung yang menyetorkan 2.500 dukungan KTP masih konsisten untuk perjuangan menguatkan Adat Budaya, Agama Hindu hingga mewujudkan Undang-undang tentang Bahasa Daerah.
Sementara kader senior Golkar yang juga Bupati Karangasem dua periode I Wayan Geredeg menyerahkan dukungan KTP sebagai bakal calon DPD RI dapil Bali ke Kantor KPU Bali, Jalan Cokorda Agung Tresna, Niti Mandala Denpasar, Selasa (27/12) pagi. Geredeg didampingi liaison officer (LO/penghubung) dan timnya. Setidaknya ada 2.270 dukungan diserahkan mantan Ketua DPD II Golkar Karangasem ini. Geredeg usai penyerahan dukungan mengatakan dirinya memilih maju ke DPD RI dengan visi misi memperjuangkan pemerataan pembangunan antar kabupaten/kota di Bali.
Rai Mantra kepada awak media di sela-sela penyerahan syarat dukungan sebagai balon DPD RI, Kamis kemarin menegaskan akan memperjuangkan perimbangan keuangan pusat dan daerah melalui sumber daya alam tak benda yang dimiliki Bali, yakni budaya yang selama ini menjadi penopang pariwisata Bali. “Bali konsep pembangunannya adalah budaya. Di Indonesia ini ada Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan. Saya yang juga berlatarbelakang ekonomi, memandang sumber daya alam itu tidak semua material. Bali punya sumber daya alam tak benda yakni budaya,” ujarnya.
Rai Mantra didampingi sejumlah timnya yang dikomandani Liaison Officer (LO) yang mantan Kasatpol PP Kota Denpasar Dewa Anom Sayoga. Rai Mantra diterima Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan dan jajaran awak KPU Bali. Proses penyerahan syarat dukungan diawasi jajaran Bawaslu Bali. Rai Mantra menyerahkan syarat dukungan sebanyak 2.947. Putra dari Gubernur Bali periode 1978-1988 Ida Bagus Mantra ini menegaskan, dirinya maju ke DPD RI itu siap memperjuangkan kekuatan budaya yang dimiliki Bali. “DPD itu sebenarnya menjaring aspirasi memperjuangkan sebagai esensi. Apa yang menjadi prinsip perjuangan itu? Kita punya pariwisata berkekuatan budaya. Ada pendapatan devisa negara kita yang dihasilkan dari pariwisata budaya di Bali,” ujar Rai Mantra.
Kata dia, tidak mudah memperjuangkan sumber daya tidak benda ini. “Ini mungkin perlu diperjuangkan secara bersama dan kolektif. Kita punya sumber daya alam tak benda yang bisa dipakai memperjuangkan perimbangan keuangan pusat dan daerah. Mungkin dulu saya di eksekutif belum maksimal ya sekarang masuk DPD mudah- mudahan bisa maksimal,” jelasnya.
Soal persaingan dengan kandidat lain yang juga ada memiliki latar belakang pengalaman di eksekutif , seperti mantan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg dan mantan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung, Rai Mantra mengatakan tidaklah persoalan. “Ada sama-sama investasi sosialnya, kita kan paham di mana kita perlu masuk. Ya itu saya katakan, mungkin di eksekutif kita tidak maksimal, kita melalui DPD RI,” tegasnya.
Rai Mantra mengatakan visi dan misi adalah program aksi. Budaya merupakan konsep penting, yang peluangnya sama-sama besar bagi Bali untuk mendapatkan dana perimbangan. “Jadi kultural ini sangat penting diperjuangkan di pusat,” ujar Rai Mantra. Selain membawa visi misi memperjuangkan budaya Bali, Rai Mantra juga menegaskan akan menyuarakan Lembaga Perkreditan Rakyat (LPD) yang ada di desa adat, supaya terakomodir dalam indeks pembangunan kebudayaan. “LPD itu sudah mendunia, bisa menjadi kekuatan ekonomi dan menunjang pembangunan infrastruktur. Namun tidak terakomodir dalam indeks pembangunan kebudayaan itu sendiri,” ujar Rai Mantra.
Sementara hingga pukul 20.00 Wita semalam ada 17 bakal calon yang sudah menyerahkan dukungan ke KPU Bali. Termasuk salah satunya Agung Bagus Arsadhana Linggih. Arsadhana Linggih merupakan putra dari Anggota Fraksi Golkar DPR RI dapil Bali 4 periode Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Arsa menyerahkan sebanyak 3.836 syarat dukungan. Arsa sendiri adalah politisi muda Golkar yang sudah dikader ayahnya, Demer. Sehingga, majunya Arsa akan menjadi pesaing bagi kandidat lainnya yang sama-sama kader Golkar yakni I Wayan Geredeg. Geredeg yang merupakan mantan Bupati Karangasem dua periode adalah tokoh Golkar Karangasem.
Geredeg sendiri juga maju ke DPD RI dengan mengandalkan kekuatan Partai Golkar. Geredeg punya pengalaman bertarung di Pileg 2019 silam sebagai Caleg DPR RI dapil Bali. Duel Arsa dan Geredeg pun akan berlangsung seru, sebagai sesama orang Golkar. Sementara kompetisi DPD RI Pemilu 2024 dapil Bali kedatangan kandidat pendatang baru, yakni tokoh muda Bali Dr Gede Suardana yang semasa kecil pernah tinggal di panti asuhan kini meretas mimpi menjadi DPD RI. Tokoh muda Bali usia 43 asal Buleleng, Bali. Ia aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan dan lingkungan, seperti Waketum DPP Persadha Nusantara (aktif), Forum alumni KMHDI Bali, Koodinator Biopori Buleleng (pegiat lingkungan).
Suardana anak kesembilan dari 11 bersaudara yang pernah menetap di panti asuhan semasa kecil berhasil meraih gelar doktor di UNUD pada tahun 2018. Ia kini menjadi pengajar di Undiknas. Lulusan sarjana (S1) Undiksha tahun 2002 ini sukses menjabat sebagai Ketua KPU Buleleng periode 2013-2018.
Anak seorang pedagang di pasar Seririt ini juga memiliki jiwa entreprenuer dengan usaha retail (ukm) yang telah sukses berjalan 10 tahun di Singaraja. Kini ia aktif memberikan workshop selling, marketing, dan branding yang benar ke UMKM. Aktivitas sosial kemasyarakatan yang dilakukan adalah melakukan advokasi, membela dan membebaskan warga adat Sudaji yang ditetapkan sebagai tersangka pada masa pandemi Covid-19. Memperjuangkan SMA Bali Mandara agar tetap dibuka untuk anak-anak miskin di Bali, serta ia juga pihak melaporkan kasus penghinaan agama Hindu oleh Desak Darmawati ke Polda Bali. Suardana yang banyak menginspirasi anak-anak muda di Bali juga menekuni aktivitas sosial, politik, ekonomi, dan keagamaan.
Dengan pengalaman tersebut, berbekal tekad dan semangat menghadirkan tradisi politik ide dan gagasan di Bali, ia ikut dalam konstestasi DPD RI 2024. Targetnya tidak muluk-muluk, dengan adanya para tokoh politik senior dan incumbent DPD RI sebagai calon, ia berharap masuk menjadi salah satu dari empat besar senator terpilih nantinya. “Saya lihat banyak sekali tokoh tokoh hebat yang ikut serta, maka target politik saya tidak muluk-muluk. Semoga bisa menjadi satu dari keempat calon DPD RI dari Dapil Bali,” kata mantan jurnalis ini dalam keterangan tertulisnya, Kamis malam. 7 nat
1
Komentar