Jelang Tahun Baru, Ikan Mujair Banyak Dicari Warga
DENPASAR, NusaBali - Ikan mujair salah satu produk perikanan air tawar yang banyak dicari jelang Tahun Baru 2023.
Hal tersebut sehubungan dengan keramaian tahun baru, dimana kebutuhan mujair maupun industri kuliner seperti restoran, warung dan konsumsi warga sendiri meningkat.
Kalangan petani ikan mujair mengiyakan hal itu. “Sejak beberapa waktu lalu permintaan semakin ramai,” ujar ujar I Ketut Tegep, seorang petani ikan di kawasan Danau Batur, Kintamani Kamis (29/12).
Tegep menuturkan ramainya permintaan mujair bahkan sudah terasa sejak 2 bulan lalu. Hal itu seiring dengan menggeliatnya pariwisata, pasca pandemi Covid-19.
“Banyak rumah makan atau warung dan sejenisnya yang memesan. Juga pesanan dari pengepul dan penjual lainnya,” lanjut Tegep.
Tegep menuturkan, dia mendapat pesanan untuk memasok 10 ton mujair. Termasuk pasokan untuk pesanan keramaian tahun baru.
Sejauh ini penjualan mujair lancar, walau sebelumnya sempat terganggu seretnya pasokan bibit. Hal itu akibat cuaca buruk dan hujan yang menyebabkan kantong-kantong pembibitan mengalami gangguan, air keruh, banjir dan kerusakan alam lainnya.
“Itu yang menyebabkan bibit sulit diperoleh,” ungkap Tegep. Bibit mujair untuk budidaya di Danau Batur diperoleh dari beberapa tempat di Bali. Yang banyak berasal dari Tabanan.
I Made Antara, petani ikan mujair lainnya juga mengiyakan ada peningkatan permintaan ikan. “Namun tidak terlalu booming,”ujarnya.
Dia memperkirakan sekitar 10 ton mujair yang terjual setiap hari. Selain untuk pasokan rumah makan, warung dan restoran maupun hotel atau akomodasi, permintaan mujair yang banyak tentu untuk konsumsi masyarakat.
Harga perkilo ikan bervariasi. Mulai Rp 26 ribu sampai Rp 28 ribu perkilo untuk di tingkat petani. Sedang untuk di pasaran sampai Rp30 ribu perkilo.
Salah satu budidaya mujair berada di Danau Batur, Kintamani. Petani setempat melakukan budidaya dalam keramba apung. Untuk masa panen antara 6-7 bulan, sejak masa penebaran bibit. K17.
1
Komentar